Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Balik Pintu Rumah Kiayai

18 Maret 2024   14:18 Diperbarui: 18 Maret 2024   15:25 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Waalaikumssalam," ucap seorang wanita paruh baya, yang tidak lain adalah istri dari pak kiayi, sambil membukakan pintu.

"Nafisa? Mari Nak, pak Yayi sudah menunggu," ucapnya.

"Baik, Umi. Terimaksaih," jawab Nafisa.

"Silahkan duduk, Nak," lanjut Umi, mempersilahkan Nafisa untuk duduk, lalu beliau pun turut serta, duduk di samping pak kiayai.

"Saya sudah mendengar apa yang kamu dan Salsa bicarakan. Kamu tau kenapa saya memanggilmu ke sini?"

Nafisa menggeleng. "Tidak kiayi," jawabnya seraya meremas ujung hijab dengan jemarinya.

"Tidak seharusnya kamu melawan ketidak tahuan dengan kekerasan, suara yang tinggi atau pun amarah."

"Tapi, Salsa sudah menghina Pak Kiayai."

"Bukan menghina. Tapi dia tidak tahu dengan apa yang saya lakukan. Bukankah tidak selamanya kebaikan selalu di balas dengan kebaikan? Biarkan dia mencari lebih dalam lagi. Tentang semua makna dalam hidupnya. Perlu waktu untuk mengetahui sebuah kebenaran."

"Baik, Kiayi."

"Sekarang kembalilah ke asrama dan minta maaf kepada Salsa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun