Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Andai Dia Tau

24 Februari 2024   13:37 Diperbarui: 24 Februari 2024   13:58 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto Bing Image Kreator AI

"Sefia?" tanyanya sambil mengulurkan tangan.

Aku menyambut uluran tangannya sambil tersenyum dan sedikit menganggukan kepala.

Satu cangkir latte di sediakan waitres sesuai pesananku. "Maaf ya, tadi aku sedikit terlambat,' ucapku membuka pembicaraan.

"That's okay! Jawabnya dan mengatakan jika ia pun belum terlalu lama menungguku.

"Kamu lebih cantik dari ekspektasi-ku,' lanjutnya dengan terus menatapku.

Aku menunduk, menyembunyikan wajahku yang mungkin memerah karena malu. Gubraaaak!!!

"Tidak perlu berlebihan, banyak di luaran sana, jauh lebih cantik dariku," ucapku seraya mengangkat cangkir latte dan sedikit meneguknya.

Obrolan kamu pun berlanjut hingga beberapa jam lamanya. Saling bertukar cerita tentang kehidupan masing-masing.

Aryo laki-laki yang sangat menyenangkan, selalu ada saja topik pembicaraan yang ia keluarkan, hingga obrolan kami tidak kaku, meski baru pertama kali bertemu.

"Shefia, kamu sosok wanita yang aku idamkan,' ucap Aryo, membuat jantungku serasa loncat keluar dari sarangnya. Semoga saja detak jantungku tidak terdeteksi oleh pendengaran Aryo.

"Maksudmu?" tanyaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun