Cahaya itu sudah datang... cahaya yang sangat aku tunggu, cahaya yang mampu mengurai simpul yang kuikat mati sendiri. Membebaskanku dari belnggu hati yang berkepanjangan.
Cahaya yang begitu lembut, membimbingku untuk bangun dari tempat tidur, aku mengikutinya, hingga kulihat tubuhku sendiri yang berbaring lemah di atas belangkar, kepala tanpa rambut efek dari kemoterapi yang kujalani.
Apakah ini akhir dari semuanya? Tidak lagi aku rasakan sakit. Arsel.... Aku akan pergi ke alam kebabadian, aku kalah dalam perjuangan ini. Hati, jiwa dan ragaku kini begitu damai dalam dekapan cahaya yang membawaku terbang jauh menuju ruang dimensi yang berbeda, seiring dengan doa. "Semoga dikehidupan yang akan datang Tuhan tidak mempertemukan kita lagi."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H