Di dalam kalimat sempurna bahasa Jepang, selalu dijumpai partikel. Partikel-partikel tersebut menempati posisi penting dalam kalimat, karena turut menentukan makna dari kalimat yang dibangun. Oleh karena jumlahnya cukup banyak, maka pembahasan tentang partikel dibagi atas beberapa bagian.
[WA]
Sebagai penanda subjek.
Watashi wa gakusei desu. Â >Â Saya adalah pelajar.
Sakura no hana wa taihen utsukushii desu. >Â Bunga sakura sangat indah.
Mendeskripsikan suatu fakta yang dirasakan atau diketahui pembicara
Enpitsu wa arimasu ga, boorupen wa arimasen. > Pensil (sih)Â ada, tapi (kalau) ballpoint tak ada.
Â
Kono heya niwa dare mo imasen. > (kalau) di kamar ini (sih) tidak ada siapapun.
Â
[KA]
Menunjukkan kalimat tanya biasa.
Anata wa donata desu ka. > Siapakah anda?
Dou shitara ii deshou ka. > Apa yang sebaiknya saya lakukan?
Â
Dapat dirangkaikan dengan kata tanya [nani], [dare], [naze].
Nanika hoshii mono ga arimasu ka. > Apakah ada sesuatu yang diinginkan?
Tonari no heya ni dareka imasu ka. > Adakah seseorang di dalam kamar sebelah?
Kyou wa nazeka sabishiin desu. > Entah mengapa hari ini saya kesepian.
Menunjukkan adanya rasa heran di dalam diri pembicara, dan mencoba memperkirakan berbagai kemungkinan dari suatu fakta.
Jikan ga hayasugita no ka, kaisha niwa mada daremo inakatta. > (Mungkinkah)Â terlalu cepat (datang), (sehingga) belum ada orang di kantor.
Â
Ano gakusei wa shiken ga dekinakatta no ka, genki no nai kao o shite iru. > (Mungkinkah) Siswa itu tidak bisa mengerjakan ujiannya dengan baik, (sehingga) wajahnya terlihat muram.
Menunjukkan beberapa kemungkinan.
23 Â
Ano kata niwa 2 do ka 3 do ka oai shita koto ga arimasu. >Saya pernah bertemu dengannya (entah) dua atau tiga kali.
 Â
Migi ka hidari ka dotchi no michi o ittara ii no ka, wakaranai. > Saya tidak tahu ke mana harus pergi, (entah) kanan atau kiri.
 [GA]
Digunakan untuk menonjolkan subjek.
A , tori ga naite iru. > Wah, burungnya berkicau.
Oniwa no sakura no hana ga kirei desu ne. > Bunga sakura (yang) di kebun, indah ya.
Â
Watashi ga kita toki niwa, koko niwa nani mo arimasen deshita. > Saat saya datang (sih), di sini tak ada apapun.
Digunakan sebelum kata [hoshii], [suki], [dekiru], [tai] yang menunjukkan perasaan, kesukaan, kemampuan dan keinginan.
Watashi wa kamera ga hoshii desu. > Saya menginginkan kamera.
Watashi wa juusu ga suki desu. > Saya suka jus.
Anata wa nani ga shitai desu ka. > Apa yang ingin anda lakukan?
Anata wa nihongo ga dekimasu ka. > Apakah anda bisa berbahasa Jepang?
Menghubungkan kalimat dengan kalimat. Pada umumnya, hal-hal sebelum "ga" dilekatkan untuk memperingan hal yang akan diungkapkan setelahnya.
Sumimasen ga, chotto omachi kudasai. > Maaf, mohon tunggu sebentar.
Kono aida no hanashi desu ga, are wa sono ato dou narimashita ka. > Berkaitan dengan cerita (yang dibicarakan) tempo hari, apa yang terjadi setelah itu?
Kono hana wa kirei da ga, nanto iu namae darou. > Bunga ini cantik, tapi apa namanya ya?
Menghubungkan kalimat dengan kalimat, yang mana kalimat pertama dan kedua saling bertentangan.
Hiruma wa atatakaku natta ga, yoru wa mada samui. > Sepanjang siang hari terasa hangat, tapi pada malam hari masih dingin.
Nihon dewa jidousha wa michi no hidarigawa o hashiru ga, watashi no kuni dewa migigawa o hashiru koto ni natte iru. > Kendaraan di jepang berjalan di sebelah kiri jalan, tapi di negara saya (kendaraan) berjalan di sebelah kanan.Â
Merujuk pada arti 'meskipun'.
Kusuri o nonda ga, kaze wa sukoshi mo yoku naranai. > Meskipun sudah minum obat, tapi flu nya tak berkurang sedikit pun.Â
Haikingu ni ikou to omotta ga, tenki ga warui node yameta. > Saya berniat pergi haiking, tapi batal karena cuacanya tak bagus.
Digunakan pada pola kalimatÂ
Ano hito ga ikou ga ikumai ga watashi no shitta koto dewanai. > Apakah orang itu pergi atau tidak, itu bukan sesuatu yang saya ketahui.
Hito ga mite iyou ga imai ga tadashikunai koto o shite wa nai. >Â Apakah orang melihat atau tidak, (yang penting) saya tidak melakukan kesalahan.
Menunjukkan harapan/khayalan. Biasanya gunakan dalam pola kalimat .
Ningen mo tori youni sora o tobetara iin da ga. > Andai manusia bisa terbang di langit seperti burung, rasanya asyik.
Ano hito ga kite kuretara yokatta no da ga. > Andai orang itu datang, rasanya bahagia.Â
Â
Daigaku e nyuugaku dekireba ii ga na. > Andai saya bisa masuk universitas, bagus sekali.Â
Kono mondai mo jikan sae areba dekitan da ga naa. > Saya berharap saya bisa memecahkan masalah ini jika saya punya waktu.
(TO)
Menunjukkan arti 'dengan' bila dirangkaikan dengan kata [hanasu] atau  [bertemu], dan kala lain yang sejenis.
Watashi wa kaimono ni iku tochuu de, tomodachi to deatta. > Saya bertemu dengan teman di perjalanan saat pergi berbelanja.Â
Tomodachi to kenka o shite wa ikemasen. > Tidak boleh bertengkar dengan teman.
Kondo sensei to soudan shite kudasai. > Lain kali konsultasilah dengan bapak/ibu guru.
Ani wa sengetsu, Marukosan to kekkon shimashita. > Bulan lalu abang saya menikah dengan sdri. Maruko.
Tomodachi to yakusoku shimashita. > Saya telah berjanji dengan teman.Â
Ano hito wa dare to hanashite imasu ka. > Orang itu sedang berkomunikasi dengan siapa?
Menunjukkan arti 'bersama'
Watashi wa haha to depaato e ikimashita. > Saya pergi ke toserba bersama ibu.Â
Warui tomodachi to asobanai houga ii. > Sebaiknya tidak bermain bersama teman yang jahat.Â
Â
Menunjukkan ada benda/hal yang dibandingkan.
Watashi to onaji kangae no kata wa arimasen ka. > Apakah anda punya pemikiran yang sama dengan saya?
Watashi no kuni to kuraberu to, nihon no houga atsui desu. > Jepang lebih panas dibandingkan dengan negara saya.Â
Bila dirangkaikan dengan kata (naru), merujuk pada arti 'lambat laun'.
Ame wa yoru ni haitte, ame to natta. > Memasuki malam, hujan pun (lambat laun) menjadi salju.
Chiri mo tsumoreba yama to naru. > Debu pun bila bertumpuk (lambat laun) menjadi gunung.
Digunakan dalam pola dan sejenisnya.
"Arigatou gozaimashita." to orei o iimashita. > "Terima kasih" ujarnya.
Okane ga hitsuyou to omotta. >Â Saya pikir, uang merupakan hal yang penting.
'closed'
Iriguchi ni 'closed' to kaita kami ga hatte aru. > Di pintu masuk tertempel kertas bertuliskan 'closed'.
Merujuk pada arti 'dan', pada saat menyebutkan beberapa benda.
Kyou to ashita wa yasumi desu. > Hari ini dan besok libur.Â
Â
Tsukue no ue ni enpitsu to boorupen to keshigomu to ga arimasu. > Di atas meja ada pensil dan ballpoint dan penghapus.
Merujuk pada arti 'begitu'.
Densha ga tomaru to, note ita hito ga orihajimeta. > Begitu kereta berhenti, orang-orang yang naik (kereta) mulai turun.Â
Benkyou shite iru to, tomodachi ga asobi ni kita. > Begitu saya asyik belajar, teman datang untuk bermain.
Merujuk pada arti 'bila'
Yoru ni naru to, kuraku naru. > Bila (begitu) malam tiba, menjadi gelap.Â
1 ni 2 o tasu to, 3 ni naru. > Bila 1 ditambah 2, menjadi 3.
                           Â
Bila dirangkai dengan pola , merujuk pada arti 'meskipun'
Ame ga furou to, kaze ga fukou to, mainichi dekakete ikimashita. > Saya pergi keluar setiap hari, meskipun hujan atau berangin.
 Â
Hito ni nanto iwareyou to, jibun no tadashii to omotta koto o yareba ii. > Apapun yang dikatakan orang, lakukan saja yang anda anggap benar.
(YA)
Merujuk pada makna 'segera saja'
Beru ga naru ya ina ya, kyoushitsu o deta. > Begitu bel berbunyi, segera saja saya meninggalkan kelas.
Beddo ni hairu ya, nemutte shimatta. > Segera setelah saya naik ke tempat tidur, saya tertidur.
Â
Menunjukkan beberapa benda di suatu tempat dan saat tertentu. Pada bentuk ini, ya diartikan 'dan'. Kadang-kadang polanya berbentukÂ
Asoko ni wa, hon ya Shimbun ya zasshi nado ga oite aru. > Di sana ada buku, surat kabar, majalah dan sebagainya.
Are ya kore ya to kangaete mita ga, wakaranai. > Saya memikirkan ini dan itu, tetapi tetap tidak mengerti.
Â
Dirangkaikan dengan kata kerja bentuk 'o', dapat dimaknai sebagai ajakan.
Yamadakun, ocha o nomini ikou ya. > Sdr Yamada, ayo kita pergi minum teh.
Mou osoi kara, kaerou ya. > Karena sudah larut, pulang yuk.
Digunakan untuk mengatakan kepada orang tertentu tentang apa yang dirasakan.
Muzukashikute, wakaranai ya. > Sulit, saya tidak mengerti.
Dekinakereba, iiya. Ato de, boku ga jibun de yaru yo. > Bila (anda) tidak bisa, ya sudahlah. Nanti saya akan lakukan sendiri.
Digunakan oleh orang tua ketika memanggil anaknya.
Hanakoya, chotto oide. > Hanako, kemari sebentar!
Moshiya dekinakatta toki wa dou shiyou. >Â Apa yang harus saya lakukan jika saya tidak bisa melakukannya?
Ima ya yaranakereba naranai toki ga kita. > Sekaranglah tiba saatnya saya harus lakukan/kerjakan.
Â
(MO)
 Dapat diartikan 'juga' atau 'pun'
Kore wa nihongo no hon desu. Are mo nihongo no hon desu. > Ini adalah buku bahasa Jepang. Itu pun buku bahasa Jepang.Â
Â
Kyou mo mata ame desu. > Hari ini pun hujan lagi.
Diartikan 'juga' atau 'pun', dengan pola .......
Tanakasan mo Yamadasan mo Kimurasan mo minna onaji daigaku no gakusei desu. > Sdr. Tanaka pun sdr. Yamada pun sdr. Kimura pun semua merupakan mahasiswa dari universitas yang sama.
Asobi ni ikitai to omou ga kane mo hima mo nakute dame desu. > Saya ingin pergi bermain, tetapi uang pun waktu luang pun taka da, maka tidak bisa.
Menunjukkan arti 'bahkan'
Ichinen nihongo o benkyou shita noni, mada hiragana mo yoku yomemasen. > Padahal saya belajar bahasa Jepang selama setahun, tetapi bahkan membaca hiragana pun belum lancar.
Dapat digabung dengan kata tanya [nani] [dore] [dare] [dochira] [doko], untuk menghasilkan arti: apapun, yang manapun, siapapun, yang manapun, (di) manapun.
Tsukue no shita ni nanimo arimasen. > di bawah meja tak ada apapun.
Shokudou ni daremo imasen. > Di ruang makan tak ada siapapun.
Koko ni aru mono wa doremo ii hin bakari desu. > Barang manapun yang ada di sini merupakan barang berkualitas bagus.Â
Â
Watashi wa suugaku to butsurigaku to, dochiramo suki desu. > Matematika dan fisika, yang manapun saya suka.Â
Â
Watashi ga mita tokoro, dokomo warui tokoro wa arimasen. > Saya telah melihat hal itu, dan saya tidak melihat bagian manapun yang salah.Â
Â
Ano hito wa dokonimo imasen deshita. > Orang itu (tadi/sebelumnya) taka da dimanapun.Â
Â
Ashita doko e mo ikimasen. > Besok tidak akan pergi kemana pun.Â
Â
Kono heya nara, doko kara mo miemasen. > Kalau kamar (sih) ini tidak terlihat dari manapun.
Kono shigoto wa isshuukan mo areba owaru deshou. > Pekerjaan ini dalam seminggu pun akan selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H