Struktur kalimat dan partikel
Untuk memahami struktur kalimat bahasa Jepang, sebaiknya kita membandingkan dengan struktur kalimat bahasa Indonesia.
Kalimat bahasa Indonesia menganut sistem SPOK --- Subjek-Predikat-Objek-Keterangan.
Kalimat bahasa Jepang menganut sistem SKOP --- Subjek-Keterangan-Objek-Predikat.
Contoh:
Saya makan apel merah
S P O K
Bila di dalam bahasa Jepang
saya = watashi (わたし)
makan = taberu (食べる)
apel = ringo (りんご)
merah = akai (赤い)
maka susunan kalimat dalam bahasa Jepang menjadi:
わたし 赤い りんご 食べる
S K O P
Susunan kalimat di atas sudah benar, namun masih belum sempurna. Untuk menyempurnakannya diperlukan partikel untuk memperjelas subjek, objek dan predikat. Di dalam kalimat di atas diperlukan partikel wa (は) yang disisipkan setelah subjek, dan o/wo (を) di tengah objek dan predikat.
わたし は 赤い りんご を 食べる
Partikel ‘wa’ (は) menunjukkan ‘siapa yang makan’ dan partikel ‘o/wo’ (を)menunjukkan ‘apa yang dimakan’.
Partikel di dalam bahasa Jepang disebut ‘joshi’ (助詞). Jumlah partikel di dalam bahasa Jepang cukup banyak, antara lain: wa (は), ga (が), o (を), ni (に), e (へ), to (と), mo (も), no (の), de (で), ya (や), ka (か), na/nā (な/なあ), shi (し), ni (に), wa (わ), node (ので), hodo (ほど), kurai (くらい), nagara (ながら), shika (しか), dan sebagainya.
Partikel-partikel ini memiliki fungsi masing-masing yang baru bisa diartikan bila sudah berada di dalam kalimat. Artinya, partikel tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu, cara memahami masing-masing partikel adalah dengan menggunakan pola kalimat yang bisa diidentikkan sebagai struktur kalimat. Pola kalimat mempermudah pembelajar membangun dan mengembangkan kalimat yang benar.
Misalnya dalam kalimat わたし は 赤い りんご を 食べる, maka pola kalimatnya biasa ditulis sebagai berikut:
(S) は (K) (O) を (P)
Kata Kerja
Kata kerja bahasa Jepang berubah sesuai keperluan. Untuk memahaminya dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan bahasa Indonesia sebagai berikut.
Struktur bahasa Indonesia:
Struktur bahasa Jepang:
Saya makan apel merah : わたしは 赤い りんごを 食べる。
Saya tidak makan apel merah : わたしは 赤い りんごを 食べない。
Kata Sifat
Selain kata kerja, kata sifat pun mengalami perubahan, sehingga kata-kata keterangan seperti {tidak, sudah, mau, kalau} tidak diperlukan lagi.
Contoh:
このりんごは 赤い (apel ini merah)
このりんごは 赤くない (apel ini tidak merah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H