Alergen itu sendiri adalah bahan pangan atau senyawa yang menyebabkan alergi dan/atau intoleransi. Contoh produk yang biasanya mencantumkan peringatan ini adalah pangan olahan mengandung alergen seperti kedelai, telur, ikan, serelia mengandung gluten, kacang tanah, susu, dan kacang pohon.
Peringatan pada Pangan Olahan yang Ditambahkan Alkohol
Contoh keterangan peringatan: "MINUMAN BERALKOHOL", "Mengandung alkohol ...% (mencantumkan kadar alkohol)", atau "DIBAWAH UMUR 21 TAHUN ATAU WANITA HAMIL DILARANG MINUM"
 Anggur (wine), bir, tuak, dan Whisky, adalah contoh beberapa produk yang mencantumkan peringatan ini.
Peringatan pada Produk Susu
Peringatan berupa tulisan berwarna merah di dalam kotak persegi panjang berwarna merah di atas dasar putih. Contoh keterangan peringatan: "Perhatikan! Tidak untuk menggantikan Air Susu Ibu. Tidak Cocok untuk bayi sampai usia 12 bulan"atau "Perhatikan! Tidak untuk menggantikan Air Susu Ibu. Tidak Cocok untuk bayi sampai usia 12 bulan. Tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya sumber gizi"
 Beberapa produk yang mencantumkan peringatan ini adalah susu bubuk, susu UHT, susu pasteurisasi, dan susu steril.
Nah, itulah keterangan peringatan yang dapat masyarakat perhatikan saat membeli pangan olahan. Seperti tadi disampaikan, semua dikembalikan kepada pilihan dan keputusannya masing-masing. Apakah mau membaca dan mencermati informasi pada label produk atau tidak. Apa pun pilihannya, harus siap menanggung risikonya.
Sumber: Konten Instagram BPOM tanggal 15 Desember 2022
https://www.instagram.com/p/CmMCde-BBo6/