Ada banyak konflik dan keributan yang dihasilkan dari komunikasi yang salah. Gaya komunikasi yang sudah diadaptasi ratusan ribu tahun pun masih sangat rentan kesalahan apalagi komunikasi medsos yang baru hadir kemarin sore.
Ini fakta komunikasi yang bisa ditemukan dalam kehidupan berpasangan, maaf bagi yang jomblo kemungkinan tidak tahu kondisi seperti ini. Pasti anda sering bertengkar pada saat chatingan/saling berkirim pesan tetapi kemarahan itu luntur pada saat anda berdua bertemu.
Ngaku? Memang seperti itu bukan?
Karena komunikasi di HP itu sangat berbeda dengan komunikasi di dunia nyata sehingga kita mengalami cerita yang berbeda.
"Biar ga salah paham kita ketemuan aja ya." Budi, Murid berprestasi dan playboy.
Sekali lagi ini tidak ada hubungannya dengan lunturnya semangat budaya santun di Indonesia tetapi gagalnya kita membangun komunikasi dan tidak mengantisipasi komunikasi di media sosial.
Kenapa bisa seperti ini?
1. Psikologi Psychoanalysis
Meskipun jadul, menurut saya teori sigmun freud ini sangat relevan. Setiap kita berkomunikasi dan bertemu dengan orang maka akan muncul konflik internal di dalam batin kita yaitu:
1. Id
Gagasan untuk mempertahankan diri jadi dalam pikiran kita secara sadar atau tidak pertanyaan akan muncul seperti:
"Apakah saya aman berkomunikasi dengan orang ini?"
"Apakah jiwa saya terancam jika berkomunikasi?"