Mohon tunggu...
Nela Dusan
Nela Dusan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi KFLS dan Founder/Owner Katering Keto

mantan lawyer, pengarang, penerjemah tersumpah; penyuka fotografi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Covid 19, Sniper dalam Kancah Pertempuran Herd Immunity

14 Mei 2020   08:32 Diperbarui: 14 Mei 2020   09:17 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hal terjadi kondisi abnormal yang menyebabkan respon imun manusia tidak cukup cepat dalam mengatasi serangan. Jadi dapat dikatakan bahwa bukan virus yang membunuh tetapi respon imun yang abnormal lah yang membunuh seseorang. Umumnya kegagalan respon imun terjadi pada kondisi metabolisme glukosa yang berlebih.

Lihat penjelasan di no. 1 tentang penyebab fatalitas dan upaya pencegahannya.

Kesimpulan:
Kita harus mau memahami faktor penyebab abnormalitas sistem imun (termasuk auto imun). Justru faktor penyebab lemahmya sistem imun itulah yang harus diatasi, bukan malah bergantung semata pada jalan pintas berupa vaksin. Sejauh ini fakta menunjukkan buruknya metabolisme mempengaruhi kesehatan sel imun manusia.

3. Herd immunity hanya mungkin sukses dengan imunisasi.
Mari kita lihat pengertian Herd Immunity:

"Konsep herd immunity didasarkan pada pandangan bahwa herd immunity terbentuk jika mayoritas populasi, biasanya 70%-80% menjadi kebal terhadap penyakit. Ketika kekebalan ini terbentuk penyebaran virus corona bukan lagi ancaman.

Kekebalan ini terbentuk setelah seseorang terinfeksi dan sembuh atau melalui vaksinasi. Dalam kondisi sekarang ini muncul anggapan untuk membentuk herd immunity dengan membiarkan virus ini menyebar pada sebagian besar populasi. Apalagi hingga sekarang belum ditemukan vaksin corona." [sumber]

Pertanyaannya benarkah herd immunity hanya bisa sukses jika dilakukan dengan imunisasi? Perlu diingat hingga hari ini belum ada vaksin Covid19 yang tersedia.

Ketimbang menjawab pertanyaan itu secara hitam putih, saya lebih tertarik mengajak para pembaca untuk melihatnya dari perspektif yang berbeda.

Sebetulnya apa yang menjadi dasar ketakutan masyarakat dan sebagian pakar epidemiologi terkait herd immunity? Paparan langsung secara masif ditengah ketiadaan vaksin.

Saya pribadi cenderung melihatnya sebagai sebuah tantangan yang mau tidak mau harus kita hadapi.  

Namun demikian saya amat sangat memahami kekuatiran masyarakat akan prospek kehilangan anggota keluarga yang dicintai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun