"Ya udah kalau gitu aku yang anter kamu pulang." Aku berkeras.
"Ya ampun Ran, kamu kenapa sih. Memangnya kenapa kalau aku pulang bareng Robby. Kamu aneh deh." Fira masih menolak.
"Aku pengen aja antar kamu pulang, lagipula aku nggak ngerasa capek dan belum ngantuk nih. Sekarang aku muter ya di bunderan HI terus nunggu kamu di mobil. Nanti kalau kamu sudah selesai kamu telepon aja."
"Randy...apa-apaan sih kamu, gak usah ah."
"Kamu juga kenapa gak mau aku anter."
"Lho aku tuh gak mau ngerepotin kamu. Gak ada maksud apa-apa." Suara Fira kembali melunak.
"Kalau gitu aku tunggu kamu di bawah."
Jadilah malam itu aku menunggu Fira di mobil. Tempat parkir sudah kosong, karena sudah sangat larut. Aku diijinkan satpam untuk parkir di depan lobi. Aku bersyukur mobilku sudah kulengkapi audio video set yang lengkap, jadi sambil menunggu aku bisa nonton dvd. Tidak terasa hampir selesai satu film action yang sedang kutonton, aku dengar dering teleponku. "Halo Ran...masih di bawah?" Fira terdengar lelah sekali.
Aku melirik jam di mobilku, jam 12.15, wah sudah pagi rupanya.
"Masih, sudah selesai?"
"Sudah, aku turun sekarang ya."