Montagnier menduga ada kebocoran atau 'kecelakaan' yang terjadi di Laboratorium Wuhan (Wuhan Institute of Virologi) yang memang telah meneliti virus corona semenjak wabah SARS tahun 2003.
Sumber : Times of India [Coronavirus man-made in Wuhan lab: Nobel laureate]
Dugaan dari Loc Montagnier yang memiliki kredibilitas sebagai pemenang Nobel membuat WHO angkat bicara terkait asal mula virus Wuhan.
Pada Selasa 21 April 2020, melalui Juru Bicara WHO Fadela Chaib, Badan Kesehatan Dunia tersebut mengatakan bahwa berdasarkan pada bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa virus corona berasal dari hewan.
"Kemungkinan besar, virus itu berasal dari hewan," kata Fadela.
Namun, WHO masih belum mengetahui secara jelas cara virus dari kelelawar mampu melintasi batasan spesies sehingga dapat menular ke manusia.
Mereka masih menduga-duga adanya inang perantara yang menyebabkan virus dari kelelawar tersebut dapat menginfeksi manusia. Artinya masih menjadi tanda tanya, bahkan bagi WHO sendiri.
Kebingungan WHO patut dimaklumi, karena di satu sisi WHO tidak bisa sembarang menuduh virus Corona hasil rekayasa laboratorium, tanpa bukti lebih lanjut.
Namun di sisi lain, WHO juga tidak bisa menghilangkan pertanyaan ilmiah mendasar soal bagaimana virus Corona bisa menular dari Kelelawar ke Manusia, tanpa keterkaitan dengan Pasar Satwa Wuhan (klaster 1 Desember 2019).
WHO pun kini menggunakan sayap dalam kalimat-kalimatnya.
Hal yang menarik untuk disimak selanjutnya adalah ketika ditanya apakah ada kemungkinan virus itu lolos dari laboratorium secara tidak sengaja, Fadela Chaib tidak merespon pertanyaan tersebut.