Dia juga menyinggung perihal kesenjangan yang menganga dalam kepemilikan lahan atau tanah. "Ada pengusaha yang mengelola lima juta hektare, tapi ada orang yang buat makan saja mengais. Pertamina, punya 164 anak perusahaan, itu bancakan dari para pimpinan atau direksi yang mengelola perusahaan, padahal kemiskinan ada di depan kita," katanya.
Sumber : Indonesia Inside [Ketum PBNU: Ada Orang Berfoya-foya, tapi Ada yang Makan Saja Susah]
Bukankah ini pertanda bahwa PBNU sangat mengedepankan kemanusiaan. Bukankah ini pertanda bahwa PBNU menjunjung tinggi penegakan HAM? Oleh karena itu, ada baiknya Wapres Maruf Amin atau Ketua PBNU Said Aqil Siradj turut memberikan respon atas dokumen dari Veronica Koman.
Apabila mereka mengedepankan aspek HAM serta Kemanusiaan, maka tentu mereka inginkan pemerintah lakukan verifikasi terlebih dahulu pada data yang diserahkan Veronica Koman bukan? Atau jangan-jangan mereka justru tebang pilih dalam aspek HAM dan ikut mengatakan dokumen itu hanyalah 'sampah'.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H