Mereka yang datang ke Kedasih membawa tahu, tempe, terasi, ikan segar, ikan kering, dan daging ayam. Barang-barang tersebut dibarter dengan sayur mayur atau jagung (giling atau kering) yang dihasilkan di Desa Kedasih. Tidak ada pakem-pakem khusus dalam transaksi barter ini, jika sama-sama saling menghendaki maka terjadilah transaksi.
Empat tahun berlalu, lama tidak melihat wajah Desa Kedasih dengan masyarakat Tenggernya. Semoga semakin baik dan maju!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!