Mereka yang datang ke Kedasih membawa tahu, tempe, terasi, ikan segar, ikan kering, dan daging ayam. Barang-barang tersebut dibarter dengan sayur mayur atau jagung (giling atau kering) yang dihasilkan di Desa Kedasih. Tidak ada pakem-pakem khusus dalam transaksi barter ini, jika sama-sama saling menghendaki maka terjadilah transaksi.
Empat tahun berlalu, lama tidak melihat wajah Desa Kedasih dengan masyarakat Tenggernya. Semoga semakin baik dan maju!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI