Mohon tunggu...
Ndik
Ndik Mohon Tunggu... -

simple..!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merah di Aku, Merah di Kamu, Sehat di Hatiku

29 September 2016   21:59 Diperbarui: 30 September 2016   08:46 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku meminta dia untuk keroki badanku agar mendingan. Aku tak mau mati sebelum aku temui jodohku. Walau keujung dunia sekalipun.., Walau aku baru putus cinta..

Dia mendinginkan keadaan..aku diberi wejangan...

"Jangan pernah patah semangat jika cintamu mati, cari sampai ada yang benar-benar cinta mati, bukan karena materi"

Ya, bisa saja ada yang cinta karena kita kaya. Lalu kita dibuang ketika sudah tanpa harta. Tapi kisah cintaku ini lain...

Tapi ya sudahlah...,untung ada orang yang membuatku tegar. Walau dia tahu bahwa aku tidak sekuat itu tapi paling tidak ada orang yang meredakan sakit hati dan membuatku sehat kembali. Ya, malam yang dingin itu seperti malam mencekam dengan 2 orang berstempel merah di depan kamar. Bagaimana kalau kita tidak saling berbagi? bakal ada 2 mayat tergeletak.., tetapi satunya tanpa hati... :(

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun