Mohon tunggu...
Galih setyo ardi
Galih setyo ardi Mohon Tunggu... Buruh - KARYAWAN

MENCOBA MENULIS

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menerka Papan Catur Politik Pilpres 2024

24 September 2022   14:20 Diperbarui: 24 September 2022   15:36 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhir 2022 ini di berbagai media kita sudah banyak informasi tentang manuver parpol dan capres untuk tahun 2024. Informasi yang saat ini ramai beredar adalah.

1. PDIP pecah antara bakal capres Puan maharani dan Ganjar Pranowo, bahkan ramai adanya dewan kopral dan dewan kolonel.

2. Anis Baswedan nyatakan siap untuk maju capres 2024

3. Susilo Bambang Yudoyono siap turun gunung untuk pilpres 2024

4. Hasil rakornas Partai Nasdem yang hasilkan nama-nama capres untuk 2024

5. Safari politik Gus Muhaimin, Airlangga Hartarto koalisi Indonesia bersatu

Dari informasi terkini yang sudah beredar dan ketentuan presidensial treshold tetap 20% maka dapat disimpulkan ada beberapa orang yang tidak akan dapat maju sebagai capres, diantaranya adalah :

1. Ridwal Kamil, meski digadang -gadang beberapa kalangan dan pak RK siap nyatakan jadi capres namun penulis berasumsi akan sulit beliau maju sebagai capres. 

Alasannya adalah pak RK tidak ada partai yang mendukung secara kuat, bukan kader partai yang solid, logistik juga sepertinya belum siap, dan beberapa survei beliau juga masih belum ada kenaikan signifikan.

Pak RK juga sepertinya sudah pasrah tidak begitu ngotot untuk membangun citra menjadi capres. Namun bisa jadi pak RK akan maju kembali sebagai calon gubernur jabar untuk periode kedua.

2. Erik Tohir, memang belum ada komentar dari beliau untuk siap maju capres. Namun dari pencitraan beliau di berbagai media sosial dan posisi strategis menteri BUMN sangat kelihatan beliau tertarik untuk menjadi capres 2024. 

Asumsi penulis pak ET sepertinya juga akan sulit untuk maju sebagai capres karena beberapa alasan diantaranya adalah tidak ada partai pendukung yang solid, tidak sebagi pengurus atau kader suatu partai yang besar. 

Mungkin beliau sebagai pengusaha logistik sudah kuat, namun kalau tidak ada partai pendukung dan survei masih rendah beliau tidak mau ambil resiko. Namun bisa jadi untuk pemilu 2029 beliau akan lebih siap karena sudah dikenal publik dari sekarang.

Selain dua nama tersebut nama-nama lainnya hingga saat ini masih safari politik untuk membuat poros koliasi, nama-nama tersebut diantaranya :

1. Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI, nama tersebut adalah rebranded dari Cak Imin. Setelah beliau tidak menjadi menteri beliau lebih aktif safari politik. 

Akhir akhir ini beliau menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh politik seperti Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto. Beliau juga aktif safari ke berbagai pondok pesantren baik di jateng atau jatim. 

Beliau sangat aktif safari politik karena PKB memiliki modal kuat 9.96% hasil pemilu 2019. Bahkan ada selentingan jargon siapapun presidennya wapresnya gus AMI. Nah dari berbagi komentar politisi PKB maupun safari poltik gus AMI, sepertinya beliau sudah melepas untuk menjadi capres. Namun target beliau adalah cawapres. 

Beliau masih sangat fleksibel untuk merapat ke poros koalisi manapun. Entah poros PDIP, Poros Gerindra, Poros Golkar atau poros lainnya yang nanti akan terbentuk. Namun manuver politik beliau tidaklah lancar-lancar saja, selama ini PKB yang selalu disokong Nahdatul Ulama pada tahun politik kali ini sepertinya tersendat sejak ketum PBNU kabarnya kurang sejalan dengan PKB.

2. Agus Harimurti Yudoyono atau AYH kali ini memiliki misi merebut kekuasaan pemerintahan dari PDIP dan mengembalikan kejayaan partai Demokrat seperti era SBY. 

Misi kali ini sangatlah sulit dan pelik karena tidak seperti misi kala beliau dinas di militer. Safari politik partai Demokrat tidak sefleksibel PKB karena sudah 2 periode ini demokrat kurang sejalan dengan pemerintahan. Teman mesra partai demokrat hanyalah PKS, namun bukannya partai lain menutup kemungkinan untuk membuka poros dengan demokrat. 

Partai Amanat Nasional kadang juga mesra dengan partai demokrat. Selain itu komunikasi dengan Partai Golkar, Nasdem, PKB, dan Gerindra juga dapat terjadi dan bisa jadi masuk dalam salah satu poros parti besar. 

Mungkin hanya PDIP yang menutup diri dengan Demokrat karena kerenggangan hubungan Megawati dan SBY selama ini. Seperti halnya gus AMI, AHY sepertinya juga sulit untuk menjadi capres karena demokat tidak memiliki modal suara besar di pemilu 2019. 

Mungkin untuk tahun ini AHY akan menjadi cawapres dahulu, entah itu masuh poros Golkar (Erlangga -AHY), atau poros baru yang mengusung capres dengan hasil survei tinggi di masyarakat seperti (Anis-AHY).

3. Erlangga Hartarto sebagai ketum partai Golkar sebenarnya sangat berpeluang untuk menjadi capres, Golkar mungkin hanya butuh satu atau dua partai untuk membentuk poros koalisi. 

Namun seperti pemilu sebelumnya partai ini sulit ditebak, karena dalam golkar banyak tokoh yang berpengaruh. Komando ketum belum tentu 100% untuk menjadi suatu keputusan partai, tokoh golkar lainnya seperti Bamsoet, LBP bahkan senior partai Agung Laksono, ARB dan JK masih sangat kuat pengaruhnya. 

Safari politik yang selama ini terjadi menurut penulis hanyalah suatu cek ombak bagi partai golkar. Keputusan final akan terjadi mendekali deathline nantinya. Apakah Golkar akan membentuk poros capres, atau ikut poros yang kuat dan sudah pasti akan menguasai pemerintah. Karena mungkin DNA nya golkar sudah menjadi partai pemerintah. Siapapun yang berkuasa maka golkar akan ikut ke pemerintahan.

4. Puan Maharani, ketua DPR periode saat ini digadang-gadang akan menjadi capres PDIP. Tanpa membentuk poros koalisi PDIP tetap bisa mengusung Puan Maharani. 

Namun yang menjadi kendala adalah berbagai survei elektabilitas puan masih sangat rendah. Bahkan menurut media PDIP saat ini mambentuk tim untuk meningkatkan elektabilitas Puan Maharani. 

Meski PDIP saat ini memiliki kader lainnya yang memiliki tingkat elektabilitas tinggi namun narasi media saat ini Puan tetap sebagai capres 2024. Saat ini menurut penulis PDIP sedang memainkan politik yang belum di lempar ke media. Bisa jadi PDIP mengusung kader lain selain Puan atau justru mengusung dua kadernya untuk maju capres 2024.

5. Anies Baswedan, saat ini pak anies baswedan merupakan tokoh non partai yang memiliki elektabilitas tinggi dalan pilpres 2024. 

Berbagai partai sudah berminat untuk mengusung pak Anies Baswedan salah satunya adalah partai nasdem. Kemana nanti pak anies akan berlabuh masih belum pasti hingga saat ini. 

Atau kemungkinan terburuknya malah pak Anis tidak dapat maju sebagai capres karena ketentuan presidensialtreshold. Karena politik saat ini masih sangat dinamis. 

Yang sangat sulit untuk menerka kemana partai Golkar dan Nasdem akan bergerak. Karena apa yang ditakutkan SBY bahwa pilpres akan didesain hanya dua calon bisa saja terjadi.

Jika partai besar ternyata bergerak dalam satu poros maka tidak mungkin hanya akan ada dua capres. Bahkan salah satu capres hanya akan menjadi pelengkap atau penggugur kuajiban pilpres diikuti dua capres. Capresnya sudah disiapkan oleh koalisi parti-partai besar.

6. Prabowo Subianto, hingga saat ini masih memiliki elektabilitas tinggi dimasyarakat. 

Saat ini masih banyak yang mendorong untuk maju sebagai capres kembali. Namun hingga saat ini pula belum ada komentar dari pak prabowo untuk siap kembali maju pilpres. 

Sepertinya beliau sebagi pemegang komando tertinggi partai gerindra akan menyatakan sikapnya pada saat akhir penutupan. Atau bahkan sebenarnya desain politik dari beliau sudah ada namun tidak di lempar ke publik. 

Kalau dari berbagi wacana di media sebenarnya prabowo dapat berkoalisi membentuk poros (Prabowo-Puan) (Puan-Prabowo) (Prabowo-Erlangga) (Prabowo- Gus AMI) (Prabowo-Ganjar). 

Namun hingga saat ini belum ada sikap pasti dari pak prabowo sendiri. Namun menurut asumsi penulis Partai Gerindra di bawah komando langsung Pak Prabowo akan berkoalisi dengan PDIP entah bersama Puan Maharani Ganjar Pranowo.

7. Ganjar Pranowo adalah tokoh yang unik juga dalam pencaturan pilpres kali ini, akan terasa panjang jika kita bahas tentang situasi politik di PDIP saat ini. 

Dibeberapa survei tokoh ini selalu dipapan atas elektabilitas pilpres. Namun untuk menurut media terganjal Puan Maharani yang kan menjadi capres juga. Bahkan narasi media kader PDIP terpecah, ada yang pro ganjaris ada yang satu komando bersana mbak Puan. 

Menurut penulis itu semua sudah sesuai skenario dan desain rencana pemenangan dari PDIP. Tetap ganjar akan maju sebagai capres atau cawapres dari PDIP. Dari apa ketakutan yang di sampaikan SBY bukan hanya asumsi SBY semata.

Pasti inteligen partai sudah melaporkan informasi ke pak SBY. Skenario tersebut adalah bergabungnya poros besar koalisi PDIP, Gerindra & Golkar. 

Dengan partai besar tersebut koalisi mau tak mau partai seperti PAN , PKB dan PPP pasti akan menyelamatkan diri bergabung untuk tetap didalam pemerintakan periode mendatang. Sinyal-sinyal skenario itu antara lain :

* Jika Ganjar Pranowo memang sudah tidak diinginkan oleh PDIP sudah pasti partai mengeluarkannya. 

Mungkin beberapa masih ingat dengan Bibit Waluyo mantan gubernur Jateng maupun Rustriningsih mantan Bupati Kebumen. 

Keduanya tidak sejalan dengan komando partai saat itu juga mereka berpisah dengan PDIP. Jika ganjar memang sudah tidak sejalan dengan partai pasti sudah dikeluarkan dari partai, namun dari gimik pak ganjar dimedia masih tetep "Banteng". Bahkan hingga dibentuk ganjaris dengan kopral PDIP masih tenang-tenang saja.

* Beberapa bulan lalu ada safari politik koalisi Indonesia bersatu yang terdiri dari Golkar, PAN dan PPP. 

Dalam acara tersebut dihadiri oleh LPB yang jelas beliau adalah orang kepercayaan istana. Mungkin itu salah satu isarat kalau istana merestui koalisi tersebut dan suksesi pemerintahan juga telah dibahas dalam kolalisi tersebut. Istilah kerennya mungkin adalah bagi-bagi kue akan tetap aman jika kita bersatu.

*Belum ada sikap yang jelas dari ketiga ketum parta besar yakni PDIP, Gerindra dan Golkar. Hanya safari politik Gerindra dan PKB sudah terlihat intens. 

Bisa jadi memang sudah ada pembagian tugas dari masing-masing partai untuk mengamankan koalisi. Golkar merangkul PAN dan PPP sedangkan Gerindra merangkul PKB. Disisi lain Nasdem yang saat ini juga mesra dengan pemerintah memainkan perannya untuk menutupi skenario tersebut.

*Presiden Jokowi saat ini belum menentukan arah Projokowi seakan-akan memang sudah menyiapkan calon suksesi kepemimpinan untuk presiden selanjutnya. 

Tentu saja Presiden tidak mungkin citra dan kesinambungan pemerintahannya terputus seperti saat era SBY ke Jokowi. Maka dari ini presiden pasti sudah menyiapkan skenario yang matang agar calon presiden selanjutnya adalah tetap dari koalisi pemerintahan saat ini. 

Jika presiden dan komutas ProJo saat ini tidak bergerak, berarti skenarionya baik-baik saja hingga saat ini.

Kesimpulan narasi di atas adalah koalisi pemerintahan saat ini sudah ada skenario untuk suksesi pilpres kedepannya, bagi-bagi kue sudah dimulai dari sekarang. Masing-masing partai sudah ada tugas masing-masing, siapapun presidennya pembagiannya adalah sama seperti saat ini. 

Nama-nama capres cawapres hanya akan seputar Prabowo, Ganjar, Puan & Erlangga. Jika ada nama lain yang masuk seperti Andika Perkasa, Erick Tohir, Sandiaga Uno mungkin hanya akan ditawari jabatan menteri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun