Mohon tunggu...
Najwa Jannatun Naima
Najwa Jannatun Naima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang Mahasiswi jurusan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manfaat Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) untuk Pilkada di Tasikmalaya 2024

10 Oktober 2024   23:46 Diperbarui: 10 Oktober 2024   23:58 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan penguatan kapasitas ini, diharapkan pengawas pemilu di Tasikmalaya dapat menjalankan tugas mereka dengan lebih baik, sehingga dapat menciptakan lingkungan pemilu yang lebih bersih dan transparan. Hal ini akan berdampak positif tidak hanya pada Pilkada 2024, tetapi juga pada pemilu di masa depan. 

Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) juga berperan penting dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu. Partisipasi masyarakat adalah kunci untuk menciptakan pemilu yang demokratis dan akuntabel. 

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia, daerah dengan tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi cenderung memiliki tingkat kepercayaan yang lebih besar terhadap hasil pemilu (LSI, 2022). Dengan melibatkan masyarakat dalam program P2P, diharapkan mereka akan lebih aktif dalam mengawasi jalannya pemilu.

Dalam program ini, peserta tidak hanya belajar tentang pengawasan, tetapi juga tentang pentingnya peran mereka sebagai warga negara. Mereka diajarkan untuk tidak hanya menjadi pengawas, tetapi juga sebagai agen perubahan yang dapat mendorong orang lain untuk berpartisipasi dalam pengawasan pemilu. 

Misalnya, peserta dapat membagikan informasi yang mereka peroleh kepada teman dan keluarga, sehingga menciptakan kesadaran kolektif tentang pentingnya pengawasan pemilu.

Selain itu, program ini juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk berinteraksi langsung dengan para pemangku kepentingan, seperti BAWASLU dan KPU. Melalui dialog ini, peserta dapat menyampaikan aspirasi dan harapan mereka terkait penyelenggaraan pemilu. Keterlibatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan peserta, tetapi juga memberikan mereka rasa memiliki terhadap proses demokrasi (Yusuf, 2023).

Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu juga dapat dilihat dari jumlah laporan pelanggaran yang diterima oleh BAWASLU setelah program P2P dilaksanakan. Pada Pilkada sebelumnya, terdapat peningkatan 30% dalam jumlah laporan pelanggaran yang diterima dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya (BAWASLU, 2020). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan peran mereka dalam menjaga integritas pemilu.

Dengan demikian, melalui pendidikan yang diberikan dalam program P2P, masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi pengawas yang aktif, tetapi juga menjadi pendorong perubahan sosial yang positif dalam konteks pemilu di Tasikmalaya. Dampak dari Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) terhadap kualitas pemilu tidak bisa diabaikan. 

Dengan penguatan kapasitas pengawas dan peningkatan partisipasi masyarakat, kualitas pemilu di Tasikmalaya diharapkan dapat meningkat secara signifikan. Kualitas pemilu yang tinggi mencerminkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi dan hasil pemilu itu sendiri. Menurut data dari KPU, daerah dengan pengawasan yang baik cenderung memiliki tingkat partisipasi pemilih yang lebih tinggi (KPU, 2021).

Salah satu indikator kualitas pemilu adalah jumlah pelanggaran yang terjadi selama proses pemilu. Dengan adanya program P2P, diharapkan jumlah pelanggaran yang terjadi dapat berkurang. 

Sebagai contoh, pada Pilkada sebelumnya, daerah yang melibatkan lebih banyak pengawas partisipatif mengalami penurunan pelanggaran hingga 25% dibandingkan dengan daerah yang tidak melibatkan pengawas (BAWASLU, 2020). Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan yang baik dapat berkontribusi pada terciptanya pemilu yang lebih bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun