Mohon tunggu...
Najwa Jannatun Naima
Najwa Jannatun Naima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang Mahasiswi jurusan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manfaat Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) untuk Pilkada di Tasikmalaya 2024

10 Oktober 2024   23:46 Diperbarui: 4 November 2024   21:23 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Instagram.com/bawaslu_tasik
Instagram.com/bawaslu_tasik
Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) merupakan inisiatif yang diadakan oleh BAWASLU (Badan Pengawas Pemilu) untuk meningkatkan kualitas pengawasan dalam penyelenggaraan pemilu, termasuk Pilkada. 

Di Tasikmalaya, program ini telah dilaksanakan dengan melibatkan lebih dari 90 peserta dari berbagai kalangan, termasuk organisasi masyarakat, mahasiswa, dan siswa sekolah menengah atas. 

Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, BAWASLU memiliki tanggung jawab untuk memastikan pemilu yang bersih, transparan, dan akuntabel. Oleh karena itu, program P2P menjadi sangat relevan dalam konteks persiapan Pilkada 2024.

Dalam program ini, peserta diberikan pelatihan intensif selama tiga hari dua malam di Hotel Crown Tasikmalaya. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga praktik langsung yang melibatkan peserta dalam pengawasan pemilu. 

Melalui pendekatan ini, diharapkan peserta dapat memahami dan mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh dalam konteks nyata. 

Sebagai contoh, pada Pilkada sebelumnya, terdapat beberapa kasus pelanggaran yang dapat dihindari jika pengawas memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tugas dan tanggung jawab mereka (BAWASLU, 2020).

Statistik menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu sangat berpengaruh terhadap kualitas pemilu itu sendiri. Menurut survei yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), daerah dengan tingkat partisipasi pengawas yang tinggi cenderung memiliki tingkat pelanggaran yang lebih rendah (KPU, 2021). 

Oleh karena itu, pendidikan pengawas partisipatif ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pilkada di Tasikmalaya.

Program ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya pengawasan pemilu. Dalam konteks demokrasi, pengawasan yang efektif merupakan salah satu pilar utama untuk menjamin keadilan dan kejujuran dalam proses pemilihan. 

Dengan melibatkan berbagai kalangan, program ini menciptakan ruang dialog yang konstruktif tentang isu-isu yang berkaitan dengan pemilu, sehingga peserta dapat saling belajar dan berbagi pengalaman.

Beberapa bagian penting seperti pembagian kelompok untuk membentuk kerjasama tim dan melatih leadership setiap anggota yang terbentuk dalam kelompok tersebut. Melatih tanggung jawab dengan melibatkan contoh contoh analisis persoalan yang harus dipecahkan bersama sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun