Halastyle kini tengah menjadi tren global di masyarakat. Merujuk pada bagian syariah islam, yakni kewajiban bagi umat muslim untuk tidak mengonsumsi segala yang beralkohol, daging babi, darah, bangkai, dan memakan daging yang disembelih tid
Halal adalah sesuatu yang diizinkan untuk digunakan atau dilaksanakan dalam ajaran agama Islam. Lebih sering digunakan untuk makanan dan minuman yang diperbolehkan dikonsumsi melalui jenis makanan dan cara memperolehnya. Pasangan halal adalah thayyib yang berarti baik untuk tubuh dan kesehatan manusia.
Misalnya, makanan yang banyak mengandung lemak dan minyak berlebih serta makanan yang tidak di sarankan oleh dokter untuk seseorang yang mengidap penyakit tertentu.
Halal life style kini tengah menjadi tren global di masyarakat. Merujuk pada bagian syariah islam, yakni kewajiban bagi umat muslim untuk tidak mengonsumsi segala yang beralkohol, daging babi, darah, bangkai, dan memakan daging yang disembelih tidak menyebut nama tuhan yang pada dasarnya menggunakan segala sesuatu yang sudah terbukti halal.
Apapun yang dikonsumsi oleh seseorang itu tak hanya mempengaruhi kondisi tubuh dan kesehatan saja, melainkan segala yang masuk ke dalam tubuh itu bisa menentukan apakah suatu doa tersebut akan diijabah oleh Allah SWT ataupun tidak.
Seseorang yang menjaga dirinya dari segala sesuatu yang haram akan lebih mudah diijabah Allah SWT pada saat dia memohon doa. Sebagai muslim, tujuan ibadah tentunya agar mendapat ridho dari Allah SWT. Jika tubuh diberi makanan haram, tenaga yang dihasilkan berasal dari makanan haram, maka ibadah dan perbuatan baik yang dilakukan tidak diterima oleh Allah SWT.
Dalam QS Al-Baqarah ayat 16 tertulis penjelasan makanan halal yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Artinya :
"Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah:168)
Kriteria Makanan Halal Menurut Islam
1. Diperoleh dengan cara yang halal
2. Diproses dengan cara yang halal
3. Disajikan dan disimpan dengan cara yang halal
Namun kriteria ini sekarang sudah dicemari oleh transaksi-transaksi yang tidak sesuai syariat. Dan akhirnya mereka menghalalkan segala cara dalam memperoleh segala keinginan duniawi. Halal haramnya rezeki yang kita peroleh dan kita konsumsi akan mempengaruhi kualitas hubungan kita dengan Allah SWT maka hendaknya sebagai seorang muslim kita harus cerdas menyikapinya dengan cara :
1. Berita dalam bentuk gambar yang viral kemudian berita tersebut hoax yang sengaja disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan ingin menjelek-jelekan. Oleh karena itu kita sebagai umat Islam harus melakukan check and recheck / tabayun dalam menyikapi berita ini. (QS. Al-Hujaraat:6)
2. Mengolok-olok Islam dan simbol-simbolnya merupakan bentuk kekufuran yang nyata.
3. Orang Islam yang jahil dan ghuluw dengan agamanya. Menganggap bahwa makanan seperti klepon tidak Islami adalah kebodohan yang nyata karena suatu makanan itu Islami syaratnya halal dan thayyib.
Maka menghadapi berbagai berita yang viral hendaknya umat Islam tidak berlebih-lebihan dalam menyikapinya demikian pun tidak acuh tak acuh dengan agamanya.
Alasan yang mendasari mengapa gaya hidup halal merupakan sarana untuk memelihara diri dan jiwa kita, serta untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT seperti yang pertama, wujud keamanan kepada Allah SWT (bagi mereka yang memahami ajaran islam dengan baik).
Yang kedua, agar doa tidak terhalang sebagaimana kesucian tempat beribadah maupun berdoa tidak akan berpengaruh banyak jika tidak diiringi dengan kesucian makanan yang masuk ke dalam perut.
Yang ketiga, mencegah api neraka karena daging yang tumbuh dari asupan makanan haram akan menjadi sasaran api neraka di akhirat nanti. Dan yang keempat, mencegah timbulnya penyakit yang jika makanan tersebut adalah makanan yang thayyib tentunya jelas nilai gizinya dan sesuai dengan kebutuhan tubuh kita.
Para ilmuwan mengawasi thayyib dengan lebih detail. Dapat dipastikan bahwa itu bersih, menu seimbang, tidak ada efek samping, dan tidak berbahaya. Artinya menunjukkan ciri-ciri kualitas yang baik. Maka dari itu, tidak heran jika produk yang halal berarti memproduksi produk yang berkualitas. Sehingga yang menikmatinya bukan hanya umat muslim melainkan juga seluruh umat manusia.
Sumber :
https://inais.ac.id/halal-dan-thayyib-sebagai-syarat-makanan-islami/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H