Perkembangan emosi mengacu pada reaksi anak terhadap berbagai perasaan yang dialami setiap hari dan membawa pengaruh besar terhadap cara pandang menyelesaikan masalah, mengambil keputusan, tingkah laku, dan menikmati hidup sebagai orang dewasa kelak.
Banyak sekali faktor lain yang memengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak: budaya, saudara kandung (yang memainkan peran tertentu dalam beberapa budaya), permainan, teman sebaya, karakteristik anak, kebutaan dan ketulian, pengalaman buruk sebelumnya dengan ibu dan ayah, kemiskinan, penyakit mental orang tua.Â
Berdasarkan konsep kematangan emosi yang dikemukakan oleh Murray (dalam Kapri & Rani, 2014: 360) remaja yang memiliki kematangan emosi ditandai dengan
1. Mudah mengalirkan cinta dan kasih sayang
2. Mampu untuk menghadapi kenyataan
3. Kemampuan menilai secara positif pengalaman hidup
4. Mampu berfikir positif
SIKAP
Pengembangan sikap, proses ini mengubah sikap seseorang terhadap suatu hal. Ada beberapa sumber yang memengaruhi pembentukan dan pengembangan sikap, yaitu keluarga, teman sebaya, pengalaman pribadi, dan informasi komersial maupun non-komersial.
Pengertian sikap juga diuraikan oleh Slameto (1995: 191), sikap merupakan sesuatu yang dipelajari dan menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari oleh individu dalam hidupnya. Sikap manusia tidak terbentuk sejak manusia dilahirkan.
Sikap terbagi dua yaitu sikap positif dan sikap negatif.