"Ya," satu kata yang berhasil membuat Baran merasakan gejolak emosi dalam dirinya, pasalnya jika ia mengetahui fakta itu lebih awal tentu ia akan memperketat kewaspadaannya sejak awal dan ia tidak akan menerima tawaran untuk kembali dan melupakan rasa kecewa nya terhadap perasaan yang ia alami.
"Sialan," Baran berlari lebih cepat menuju Arcelia, ia akan melindunginya. Ia rela jika dirinya menjadi korban, tapi jangan lukai Arcelia nya.
"Ku lihat sepertinya kau mulai lengah ya, heh!"
"Bukan urusan mu,"
Disela pertarungan sengit mereka, Mouton ketua dari pasukan Blackbon memancing Arcelia dengan persoalannya,
"Katakan siapa lelaki itu, apa kau menyukai nya? Apa dia seseorang yang berhasil membuat jatuh nya benteng pertahanan milik Guaritor Alderan?" Arcelia menutup pendengaran nya rapat rapat, ia terus menangkis dan membalas serangan dari musuh dihadapannya,
"Lelaki itu..berada disini," pancing Mouton
Ctrangg
Bunyi gesekan yang membuat senjata Arcelia jatuh begitu saja beserta sang Empu yang turut jatuh ke tanah, belum sempat ia berdiri sekelibat pedang berayun ke arahnya, tak sempat untuk menghindar Arcelia hanya mampu menutup kedua matanya rapat, sampai suatu suara pedang beradu terdengar di indra pendengar nya.
Traaangg
"Jangan kau berani menyentuh atau bahkan melukai nya seujung jari pun,"
Baran, ia berada tepat didepan Arcelia untuk melindungi nya.