Mohon tunggu...
Nazmi Syahida
Nazmi Syahida Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Learning to love the process

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Trauma dan Kehilangan Penyebab Munculnya Anxiety

27 Februari 2024   16:01 Diperbarui: 27 Februari 2024   18:58 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, penyebab yang ke-2 adalah Kehilangan. 

Tidak mudah untukku menulis ini. Tapi akan kucoba. 

2021 lalu, aku telah kehilangan Ayahku. Seseorang yang menjadi pedoman hidupku. Seseorang yang bisa kuajak diskusi tentang politik dan kehidupan itu pergi. Menyisakan luka yang cukup dalam hingga kini. 

Atas kepergiannya, ibuku kini sendirian. Berat untukku dan untuknya. Aku mulai merasakan ada tanggung jawab atas kebahagiaan ibuku. Aku mulai membantu ekonominya meski tidak seberapa. Aku mulai merasakan cemas atas kebahagiaan ibuku. 

"Bagaimana kondisinya jika dia sendirian saat aku pergi bekerja, bagaimana caraku bisa membuatnya senang, bagaimana jika nanti aku menikah, bagaimana aku mengurus kesehatannya, dll" 

Pertanyaan itu terus bertubi-tubi hingga membuatku cemas berlarut. 

Kehilangan ayah yang menjadi penopang nafkah kami tidaklah mudah. Aku mulai merasakan ada tanggung jawabku disana untuk menggantikan posisinya sekarang. Aku yang harus mulai mencari rupiah demi bisa membahagiakan ibuku. 

Kedua penyebab itu menjadi emosiku bertumpuk menjadi luka dan kecemasan. 

Aku mulai berdamai dengan anxiety, meski harus berjuang dengan menangis setiap saat secara tiba-tiba. Mari berproses untuk lebih baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun