Mohon tunggu...
Noura Nahdliyah
Noura Nahdliyah Mohon Tunggu... Guru -

Alumnus Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya. Jago bermimpi. Penikmat Novel. Penikmat Film. Suka menulis. Selalu iri dengan mereka-mereka yang pandai menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepatu Zahid

27 Januari 2018   20:13 Diperbarui: 27 Januari 2018   20:38 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Lalu?"

"Bu, Zahid pengen seperti teman-teman. Setiap tahun mereka berganti sepatu, tas, seragam. Sedangkan Zahid, kalau tidak benar-benar rusak tidak akan dibelikan. Zahid malu, Bu". Ia menangis.

Disaat yang sama, Ayah datang.

"Alhamdulillah Ayah sudah datang. Ayo kita sapa Ayah.", ajak Ibu.

"Assalamualaikum, Ayah. Selamat Siang", sapa mereka bersamaan.

Zahid menggandeng tangan Ayahnya dan menggiringnya duduk di meja makan.

"Ayah, Zahid mau cerita", kata Zahid.

"Sebentar, Ayah cuci tangan dan kaki dulu ya", jawab Ayah.

Andi menunggu Ayahnya di meja makan.

Setelah Ayahnya kembali, Zahid menatap lekat mata Ayahnya. Ibu hanya melirik mereka. Zahid kemudian menceritakan cerita yang sama kepada Ayah. Ayah tersenyum lalu memegang pundak anak laki-lakinya itu.

"Nak, dengarkan Ayah. Ada dua macam orang di dunia ini. Yang pertama adalah orang yang butuh. Yang kedua adalah orang yang ingin. Kebutuhan harus dipenuhi karena memang sangat dibutuhkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun