Cerpen merupakan singkatan dari cerita pendek. Saat membaca cerpen biasanya sangat cepat selesai. Selain itu, isi pada cerpen juga sangat mudah dipahami karena ceritanya yang relatif pendek. Oleh karena itu banyak orang yang suka dengan cerita yang singkat dan tidak rumit seperti pada cerpen.
Pada umumnya, permasalahan yang dikisahkan pada cerpen tidak terlalu rumit. Maka dari itu jumlah kata pada cerpen juga dibatasi. Biasanya cerpen terdiri dari berbagai kisah seperti genre percintaan, kasih sayang, jenaka, dan lain-lain. Pada cerpen juga mengandung pesan dan amanat untuk para pembaca, sehingga bukan hanya terhibur saja kita bisa menerapkan setiap pesan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
* Menurut para ahli, cerpen atau cerita pendek adalah karangan prosa yang menceritakan kehidupan manusia dengan ciri-ciri sebagai berikut:
* Bersifat fiktif atau karangan penulis
Panjangnya tidak lebih dari 10 ribu kata
Dapat dibaca dalam sekali duduk
Diksi yang digunakan tidak rumit sehingga mudah dipahami
Memiliki alur tunggal atau satu jalan cerita
Biasanya ditulis berdasarkan peristiwa dalam kehidupan.
* Menurut Nugroho Notosusanto Dalam Tarigan
Menurut Nugroho Notosusanto cerpen adalah kisah cerita pendek yang dibuat dalam jumlah kata mulai dari 5000 kata beserta memperkirakan 17 pp kuarto spasi ganda. Selain itu kisah pada cerpen hanya berpusat pada dirinya sendiri yang berarti hanya pada satu tokoh saja.
 Berikut inilah beberapa elemen dasar untuk membangun sebuah cerpen:
1. Abstrak
Abstrak merupakan pemaparan gambaran awal dari cerita yang dikisahkan. Pada cerpen abstrak biasanya digunakan sebagai pelengkap cerita. Maka dari itu abstrak bersifat opsional atau bisa jadi tidak ada pada cerpen tersebut.
2. Orientasi
Pada orientasi cerpen biasanya menjelaskan tentang latar cerita seperti waktu, suasana, tempat/lokasi yang digunakan dalam penggambaran cerita cerpen.
3. Komplikasi
Komplikasi menjelaskan tentang struktur yang berkaitan dengan pemaparan awal suatu masalah yang dihadapi oleh tokoh. Watak dari tokoh juga dijelaskan pada bagian ini. Selain itu pada komplikasi juga menjelaskan urutan kejadian yang berhubungan dengan sebab akibat.
4. Evaluasi
Pada bagian evaluasi ini terjadi konflik masalah yang semakin memuncak. Konflik mulai menuju bagian klimaks dan mendapatkan penyelesaian atas masalah yang terjadi.
5. Resolusi
Resolusi merupakan bagian akhir permasalahan yang terjadi pada cerpen. Pada bagian ini terdapat penjelasan dari pengarang mengenai solusi permasalahan yang dialami tokoh.
6. Koda
Koda merupakan nilai atau pesan moral yang terdapat pada sebuah cerpen yang disampaikan oleh penulis kepada para pembaca. Pesan moral yang disampaikan sesuai dengan jenis cerpen.
Contoh Cerpen dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah:
 Liburan Sekolahku
Selesai pembagian rapot di sekolah, akhirnya aku bisa menikmati liburan panjang. Meskipun aku tidak mendapat rangking atas, tapi aku tetap mendapat nilai yang lumayan baik menurut ku. Aku tetap bahagia karena membayangkan keluargaku mengajak aku pergi liburan.
Papah dan mamahku mengajakku pergi liburan ke suatu tempat wisata yang menyenangkan. Aku sangat tidak sabar untuk pergi menikmati liburan. Bahkan aku bingung untuk memilih pakaian mana yang akan kupakai. "Kali aku pakai baju yang mana ya?" Tanyaku dalam hati. "Ah yang biru sangat bagus, tapi yang merah juga sangat cocok!"
Aku pun pergi menemui ayah dan ibu yang sedang asyik menonton TV. Lalu aku berbincang dengan mereka, "papah, mamah,, bagaimana kalau kita pergi liburan ke pantai? Aku sangat ingin pergi ke sana". Papah dan mamah tiba-tiba hanya saling pandang, lalu papah berkata "kak, liburan kali ini kamu di rumah saja ya sama mamah, karena papah harus ada pekerjaan di luar kota." Aku sangat kecewa dengan pernyataan papah tapi aku harus menerima keputusannya.
Hari-hari telah berlalu dan aku hanya menikmati libur sekolahku di rumah saja. Meskipun aku sebenarnya juga ingin pergi ke luar rumah bersama teman-teman. Tapi mamah melarangku pergi ke luar, dan hanya menyuruhku membantu melakukan pekerjaan rumah seperti bersih-bersih rumah. Kalaupun aku keluar hanya saat ke pasar dan itu pun juga ditemani oleh mamah.
Namun aku tetap melakukan pekerjaan yang produktif seperti belajar untuk menyambut ujian nasional yang akan berlangsung beberapa bulan lagi. Sebenarnya aku juga merasa suntuk berada di rumah terus. Terkadang aku ingin menolak permintaan ibu saat menyuruhku, tapi aku cuma bisa terima dan melakukannya.
Pada suatu sora ibu mengetuk pintu kamarku dan bilang kepadaku "kamu segera mandi ya, mamah tunggu di luar." Aku menjawabnya "loh kita mau kemana Bu?" Lalu ibu menjawab "Ibu mau mengajak kamu jalan-jalan ke hotel, ya  masa kau di rumah terus." Sontak aku merasa senang "yang benar mah, oke kalau begitu aku mandi dulu."
Setelah itu aku pergi ke hotel bersama mamah. Meskipun hanya jalan-jalan di sekitar hotel, aku sudah merasa senang banget. Mungkin ini karena aku terlalu lama berdiam diri di rumah dan baru kali ini menikmati jalan-jalan. Yang pasti aku sangat senang karena mamah mengajak aku jalan-jalan di sana.
 penerapan pembelajaran bahasa Indonesia tentang cerpen:
* Pendekatan proses
Pendekatan ini menekankan pada proses menulis, bukan hasil akhirnya. Dengan pendekatan ini, peserta didik dapat menjadi lebih mandiri dan kreatif dalam membuat karya.Â
* Pendekatan saintifik
Pendekatan ini meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.Â
* Media animasi
Media animasi yang dipadukan dengan model think talk write dapat membantu peserta didik memahami cerpen secara teoritis dan empiris. Model think talk write mendorong peserta didik untuk lebih aktif membangun pengetahuan melalui membaca, berfikir, berdiskusi, dan mengkonstruksi pengetahuan.Â
* Cerpen sebagai media pembelajaran
Cerpen dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran untuk materi gagasan pokok dan gagasan pendukung paragraf.Â
Cerpen atau cerita pendek merupakan prosa fiksi yang menceritakan peristiwa yang dialami tokoh utama. Cerpen biasanya menggunakan bahasa sehari-hari atau nonformal, dan berisi tidak lebih dari 10 ribu kata.
 Beberapa kendala yang dapat ditemui dalam pembelajaran bahasa Indonesia tentang cerpen, antara lain:
* Kurangnya konsentrasi siswa dalam menentukan unsur-unsur *intrinsik cerpenÂ
Rendahnya pemahaman siswa dalam menentukan unsur-unsur
* intrinsik cerpenÂ
* Kurangnya pengetahuan yang memadai tentang cerpenÂ
* Kurangnya imajinasi yang kreatifÂ
* Kurangnya penguasaan diksiÂ
* Kurangnya penyelarasan penggunaan bahasa yang tepatÂ
* Kurangnya minat baca siswaÂ
* Kurangnya kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa IndonesiaÂ
Cerpen dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran untuk materi gagasan pokok dan gagasan pendukung paragraf. Cerpen juga dapat berfungsi sebagai media pendidikan bagi pembaca, karena dapat mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang ada di dalamnya.
 beberapa solusi pembelajaran bahasa Indonesia tentang cerpen:
*Membaca karya fiksi
Membaca karya fiksi dari penulis lain dapat menjadi cara yang efektif untuk belajar.Â
* Mencari ide
Mencari ide dan menentukan genre adalah salah satu langkah dalam menulis cerpen.Â
* Menyusun outline
Menyusun outline cerita juga merupakan salah satu langkah dalam menulis cerpen.Â
* Menentukan unsur-unsur cerpen
Unsur-unsur cerpen yang perlu diperhatikan adalah tema, alur atau plot, penokohan, latar atau setting, dan sudut pandang tokoh.Â
* Menulis dengan gaya sendiri
Menulis cerpen dengan gaya sendiri juga dapat menjadi salah satu cara untuk membuatnya menarik.Â
Cerpen merupakan karya yang menceritakan satu ide pusat secara garis besar dan tidak begitu mendetail. Cerpen dapat berfungsi sebagai media edukasi atau pembelajaran, hiburan, dan memberikan nilai moral pada pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H