Pemimpin adalah individu yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain dalam konteks bekerja maupun berorganisasi. Dari sudut pandang moral, kepemimpinan berkaitan erat dengan tugas dan fungsi manusia di dunia ini. Tugas dan fungsi tersebut mencakup pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam yang bertujuan untuk kesejahteraan umat manusia, di mana manusia diciptakan sebagai khalifah atau pemimpin di bumi ini. Al-Qur'an menjelaskan bahwa pemimpin yang baik akan membawa dampak positif bagi masyarakat yang dipimpinnya.Kepemimpinan yang kuat sangat diperlukan dalam setiap lembaga, baik formal maupun informal. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk mengarahkan, mengelola, dan memimpin aktivitas organisasi dengan cepat dan efektif. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang pemimpin untuk tidak hanya berfokus pada pengambilan keputusan, tetapi juga melihat dirinya sebagai komponen penting dalam keberhasilan organisasi atau lembaga yang dipimpinnya.
Pengertian pemimpin dalam Pendidikan menurut presfektif Al-Qur'an
Setiap individu memiliki definisi yang berbeda untuk kata "kepemimpinan," tergantung pada aspek yang mereka anggap menarik. Beberapa ahli berpendapat bahwa kepemimpinan berarti menjadi pemimpin, yang berasal dari kata bahasa Inggris "leader." Pemimpin adalah seseorang yang memimpin orang lain. Dalam bahasa Arab, istilah untuk pemimpin adalah "imamah" atau "khalifah," yang berarti memimpin, memberi teladan, orang yang memimpin, berada di belakang, dan menggantikan. Pemimpin adalah individu yang memimpin. Kata dasar "pimpin" berasal dari kata kerja "memimpin," yang berarti membimbing dan menuntun.
Istilah "pendidikan" berasal dari kata "didik" yang berarti "perbuatan," sedangkan dalam bahasa Yunani "paedagogia" berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Dalam bahasa Inggris, "education" berarti pengembangan atau bimbingan, dan dalam bahasa Arab, "tarbiyah" berarti pendidikan. Secara terminologis, pendidikan adalah proses pemberian informasi, pengetahuan, dan pengalaman dalam berbagai bentuk. Pendidikan umumnya didefinisikan sebagai upaya untuk mengembangkan kemampuan dan perilaku manusia. Pendidikan Islam adalah pendidikan yang didasarkan pada ajaran agama Islam, dengan landasan utamanya adalah Al-Qur'an dan Hadis. Pendidikan ini menekankan pentingnya mengkaji pendidikan Islam dengan hati-hati, karena dapat menjadi pandangan hidup bagi para penganutnya.Definisi pemimpin Khalifah.
Definisi pemimpinÂ
 a. khalifah
 Kata "khalifah," yang berasal dari akar kata Arab "khalafa-yakhlufu-khilaafatan-wa khalifatan," adalah salah satu istilah pemimpin yang paling sering disebutkan dalam Al-Qur'an. Kata pluralnya, "khulafa'" atau "khalaif," memiliki arti yang sama untuk laki-laki dan perempuan dan digunakan di berbagai tempat dalam Al-Qur'an dengan berbagai redaksi. Istilah ini terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 30, di mana Allah SWT berfirman:
                        Â
      Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka    bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".Â
Menegakkan supremasi hukum secara adil (al-haq), yang berarti tidak membedakan golongan, merupakan salah satu tanggung jawab utama seorang khalifah. Seorang pemimpin juga tidak boleh menjalankan kepemimpinannya berdasarkan nafsu pribadi. Kepemimpinan adalah tanggung jawab fisabilillah (di jalan Allah), yang karenanya memiliki kedudukan yang mulia.
b. imamÂ
Kata "imam" berasal dari kata "amma-yaummu-imamahan wa amman wa imaaman," menurut kamus bahasa Arab. Seperti kata "yaummu al-qauma au bi al-qaumi," yang berarti mendahului dan menjadi pemimpin kaum. Kata "i'tamma bi" dan "iqtada" memiliki makna yang serupa. Sebaliknya, kata "ista'ammahu" berarti menunjuknya sebagai pemimpin. Jika kata "imam" berarti "subjek" atau "fa'il," bentuk jamaknya adalah "aimmatan." Kata ini berlaku untuk perempuan maupun laki-laki. Frasa "man yu'tamma bihi au yuqtada" berarti mengikutinya. Istilah ini digunakan di beberapa bagian Al-Qur'an, salah satunya adalah ayat 124 dari surah al-Baqarah. Istilah ini digunakan di beberapa bagian Al-Qur'an, salah satunya adalah ayat 124 dari surah al-Baqarah.
                            Â
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". Â
c. uli Al-amr
Kata ini berasal dari dua suku kata dalam bahasa: ulu () dan al-amr. Bentuk jamak kata ulu sama dengan dzuu (), sedangkan bentuk singular kata dzuu () berarti orang-orang yang memiliki (). Salah satu bentuk kata ini adalah dzaatu (), dan muannatsnya adalah ulaat (). Jaa'anii ulu al-'ilm wa ulaat al-fadhl, seperti yang ditulis dalam redaksi. Kata plural al-amr () adalah al-umuur (), yang berarti urusan atau perkara. Misalnya, dalam kalimat maa amru fulaan, yang berarti apa urusan Fulan, ulu al-amr bisa berarti ulama atau pemimpin. Menurut beberapa ahli tafsir, Ulil Amri artinya pemimpin atau yang memegang urusan. Di dalam al-qur'an di jelaskan dalam Q.R an-Nis` ayat ke 59 berikut:
                 Â
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. Â
KesimpulanÂ
Berdasarkan prinsip-prinsip yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Sunnah, kepemimpinan dalam bidang pendidikan merupakan kemampuan untuk mengelola, memotivasi, menggerakkan, melatih, memerintah, dan mengatur agar organisasi atau lembaga dapat beroperasi secara efektif dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan utama dari kepemimpinan adalah menjadi individu yang mampu mengelola dan memfasilitasi perubahan yang efektif, serta mendorong organisasi atau lembaga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam Al-Qur'an, istilah seperti "khalifah," "imam," dan "ulil amr" merujuk kepada pemimpin. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan memiliki peran yang penting. Ahli tafsir menjelaskan bahwa istilah "khalifah" mengindikasikan penyerahan tugas kepada manusia setelah pemimpin sebelumnya. Selanjutnya, istilah "imam" seringkali digunakan untuk merujuk kepada seseorang yang dijadikan contoh atau diikuti. Seorang pemimpin adalah figur yang layak dicontoh, dan konsep "ulil amr" menjadi dasar bagi kepemimpinan. Ahli tafsir menjelaskan bahwa manusia memerlukan koordinasi untuk menjalankan tugas sosial dan kemasyarakatan.
Daftar Pustaka
- Mumtaz, H. N., Zahroh, I., & Mizana, F. (2023). KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN. In Gunung Djati Conference Series (Vol. 36, pp. 430-443).
- Langeningtias, U., Novitasari, A., & Ulfa, N. (2021). Kepemimpinan Pendidikan Menurut Prespektif Al-Qur'an. PANDAWA, 3(3), 481-495.
 Â
        Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H