Tiba-tiba, abang mengerutkan kening. "Eh, kok ayamnya sedikit ya, Nek? Biasanya lebih banyak," tanyanya dengan nada sedikit protes.
 Nenek terkejut. "Oh, iya ya, Nak. Nenek lupa tadi ayamnya kurang," jawab nenek dengan sedikit gugup.  Aku langsung menimpali, "Nggak apa-apa, Bang. Nanti tambah nasi aja, biar kenyang," kataku sambil tersenyum.Â
Abang pun mengangguk, "Ya udah deh, kalau gitu. Tapi, besok Nenek harus masak ayamnya lebih banyak ya," katanya sambil tertawa.
Nenek pun mengangguk sambil tersenyum. "Iya, Nak. Nenek akan masak lebih banyak lagi besok," jawabnya.
"Yeeaaayyy" serunya.
Makan siang hari itu tetap terasa istimewa. Ayam lado hijau, makanan khas Sumatera Barat, telah menyatukan kami dalam kebersamaan dan keceriaan,.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H