Mohon tunggu...
Nawang sekar telasih
Nawang sekar telasih Mohon Tunggu... Aktor - blog ini digunakan untuk memenuhi tugas kuliah

bismillahirrahmanirrahim...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi dan Teknik dalam Pembelajaran SD

2 Desember 2020   19:50 Diperbarui: 2 Desember 2020   19:58 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ESSAY

MEMAHAMI SETIAP PERKEMBANGAN ANAK  DAN STRATEGI MAUPUN TEKNIK MENGATASINYA

Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah Bimbingan Konseling SD

Dosen Pengampu : Naili Rofiqoh, S.Psi., M.Si

Oleh : Nawang Sekar Telasih (NIM : 191330000503)

Kelas 3 PGSD A3

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA

TAHUN 2020

 

 

PENDAHULUAN

            Hakikat peserta didik dengan seiring bertambahnya usia dan situasi lingkungan serta tuntutan perkembangan fisik dan psikis tentu akan mengalami kesulitan apabila tidak diarahkan pada tahapan-tahapan yang tepat. Kebutuhan layanan bimbingan belajar di sekolah muncul dari masalah-masalah dan karakteristik perkembangan peserta didik. 

Perkembangan peserta didik juga bergantung kepada  aspek bimbingan yang telah diterimanya. Menurut Mukhlishah (2013), dalam konteks perkembangan anak, bimbingan diartikan sebagai suatu upaya mengoptimalkan perkembangan anak (usia 6-13 tahun) melalui penyediaan perlakuan dan lingkungan pendidikan yang sesuai dengan pengembangan berbagai kemampuan, kebutuhan perkembangan anak serta keterampilan hidup yang diperlukan anak dimasa perkembangan tersebut.

            Pada prinsipnya, setiap siswa memiliki hak memperoleh peluang untuk mencapai kinerja akademik yang memuaskan dan memiliki perbedaan kemampuan memahami pembelajaran pada setiap individunya. Pendidikan di sekolah dasar pada umumnya lebih ditujukan kepada peserta didik yang berkemampuan rata-rata sehingga peserta didik yang berkemampuan kurang jadi terbengkalai. Kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal yang mencakup kognitif, afektif, maupun psikomotorik. 

Faktor eksternal meliputi keluarga, lingkungan pergaulan teman sebaya, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah dan lingkungan lain sebagainya. Atar dasar realita tersebut guru pembimbing harus bekerja sama dengan wali kelas atau guru mata pelajaran untuk melakukan diagnosis pemecahannya melalui layanan bimbingan belajar untuk meningkatkan kualitas proses dalam tujuan bimbingan belajar. Upaya-upaya tersebut akan ditelaah dan diperdalam melalui kajian artikel dengan harapan bisa mendorong dan meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar yang berkualitas dan saling berkesinambungan.

            Tujuan bimbingan belajar pada intinya yaitu memberikan kemungkinan seluas-luasnya pada peserta didik untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang sesuai dengan tingkat kecepatan, kesulitan belajar, potensi dan pengembangan bagi peserta didik di sekolah.

            Berdasarkan beberapa uraian tersebut, mendorong untuk perlu dilakukannya pemikiran strategi dan teknik bimbingan belajar yang tepat untuk meningkatkan pengelolaan diri dalam proses belajar peserta didik di SD N 1 Bulungan yang masih memiliki permasalahan dalam belajar.

PEMBAHASAN

            Masing-masing individu peserta didik memiliki tingkat pemahaman belajar yang berbeda-beda, namun dari semua perbedaan itu yang yang diharapkan hanyalah hasil akademik yang maksimal dengan tingkat kecerdasan peserta didik yang berbeda tersebut. Hal tersebut menjadi tanggung jawab pendidik sebagai pemberi layanan untuk melakukan bimbingan belajar dengan menggunakan strategi dan teknik yang tepat.

            Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pebelajaran dapat dicapai secara afektif dan efisien (Kemp 1995). Senada dengan pendapat tersebut, Dick and Carey (1985) strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. Sedangkan teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu mode. (Wina Sanjaya; 2006).

Bimbingan belajar terdiri dari dua kata, yaitu bimbingan dan belajar. Untuk memudahkan pemahaman, maka akan dikemukakan beberapa definisi dari dua kata tersebut. Secara etimologis, kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata kerja to guide kemudian menjadi kata guidance yang mempunyai arti, membimbing, menunjukkan, menuntun, ataupun membantu. Maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai bantuan atau tuntutan (Hallen. A, 2005).

Bimbingan belajar adalah bimbingan yang ditujukan kepada siswa untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, kemampuannya dan membantu siswa untuk menentukan cara-cara yang efektif dan efisien dalam mengatasi masalah belajar yang dualami oleh siswa Oemar Hamalik (2004: 195).

Dalam bimbingan belajar terdapat beberapa macam strategi dan teknik yang dapat digunakan. Pemilihan strategi dan teknik ini dapat disesuaikan dengan kondisi serta permasalahan belajar yang dihadapi peserta didik. Seperti yang terjadi pada beberapa peserta didik di SD N 1 Bulungan. 

Beberapa peserta didik di SD N 1 Bulungan mengalami permasalahan belajar karena faktor lingkungan dan suasana pandemi dengan menghabiskan sebagian besar waktu mereka bermain dengan teman-teman, dengan gadget serta pembelajaran lewat daring  yang menjadikan peserta didik sulit memahami pembelajaran. Hal ini menunjukan bahwa kurangnya pengelolaan diri pada peserta didik yang mana dapat diatasi dengan dilakukannya strategi  dan teknik layanan bimbingan belajar yang tepat yang dilakukan oleh pendidik.

“The tern learning is used in a very broad sense to identify a number of different competencies that researchers and practitioners. These competencies include cognitive information-processing strategies, such as techniques for organizing and elaborating” (Claire E. Weinstein: 1985). Yang artinya, istilah strategi pembelajaran digunakan dalam arti yang sangat luas untuk mengidentifikasi sejumlah kompetensi berbeda yang telah dirumuskan oleh para peneliti dan praktisi. Kompetensi ini mencakup strategi pemrosesan informasi kognitif seperti teknik pengorganisasian dan penguraian informasi yang masuk agar lebih bermakna strategi pembelajaran aktif.

Strategi belajar digambarkan sebagai sifat, tingkah laku yang tidak teramati, atau langkah nyata yang dapat diamati. Strategi belajar mengajar menurut J.R. David meliputi rencana, metode dan perangkat kegiatan yang dijalankan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Strategi dapat diartikan sebagai rencana kegiatan untuk mencapai sesuatu.

strategi pembelajaran dapat diartiakan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai pendekatan menyeluruh dalam suatu system pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran  yang dapat dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori belajar tertentu (Abdul Majid: 2014).

Dalam pemilihan strategi pembelajaran yang dilakukan dalam proses kegiatan belajar mengajar diharapkan mampu berkualitas dan efektif, agar dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga tidak membosankan. Pemilihan strategi berbeda dengan sekolah tetapi tetap berpedoman pada kurikulum sekolah.

Strategi yang diterapkan dalm kegiatan pembelajaran di sebut strategi pembelajaran. Pembelajaran adalah upaya pendidik  untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya efesiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik (perorangan dan atau kelompok) serta berinteraksi adukatif antara satu dengan yang lainnya. Isi kegiatan adalah bahan/materi belajar yang bersumber dari kurikulum suatu program pendidikan. 

Dalam hal ini strategi pembelajaran dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu ilmu, seni dan atau keterampilan yang digunakan pendidik dalam upaya membantu (memotivasi, membimbing, membelajarkan, memfasilitasi) peserta didik sehingga ia atau mereka melakukan kegiatan belajar. 

Pertama, ditinjau dari segi ilmu, strategi pembelajaran digunakan oleh pendidik dengan menerapkan prinsip-prinsip, fungsi dam asas ilmiah yang didukung oleh berbagai teori psikologi, khususnya psikologi pembelajaran dan psikologi sosial, sosiologi dan antropologi. Selain itu, pendidik terus mengembangkan sistem dan model-model operasional strategi pembelajaran melalui survei dan eksperimen dengan menggunakan teknik-teknik observasi, deskripsi, prediksi dan pengendalian. 

Kedua, dari segi seni, pendidik dapat melakukan upaya peniruan, modifikasi, penyempurnaan dan pengembangan alternatif mode pembelajaran yang ada untuk penumbuhan kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi dan situasi lingkungan. 

Ketiga, dari segi keterampilan, pendidik melaksanakan strategi pembelajaran dengan menggunakan teknik, metode atau media pembelajaran yang telah dikuasai secara profesional, sehingga kegiatan terlaksana secara tepat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Ketiga aspek strategi pembelajaran tersebut mendukung antara satu dengan lainnya (Sudjana. 2005:6).

Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu exposition-discovery learning dan group-individual learning (Rowntree dan Wina Sanjaya, 2008). Ada beberapa jenis-jenis/klasifikasi strategi pembelajaran yang dikemukakan dalam artikel Saskatchewan Educational (1991). Sedangkan menurut Ngalimun (2014:24-27) beberapa kriteria atau prinsip dalam memilih strategi pembelajaran, sebagai berikut:

  • Berorientasi pada tujuan karena mengajar adalah proses yang bertujuan dan keberhasilan strategi pembelajran dapat ditentukan dari keberhasilan peserta didik mencapai tujuan pembelajara;
  • Strategi pembelajaran harus mendorong aktivitas siswa bukan hanya menghafal sejumlah fakta atau informasi;
  • Harus mampu mengembangkan perubahan perilaku setiap individu peserta didik;
  • Harus menanamkan dan mengembangkan nilai integritas baik kognitif, afektif, dan psikomotor seluruh peserta didik;
  • Interaktif sebagai proses mengatur lingkungan yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar atau berkomunikasi antara siswa dengan guru atau antara siswa dengan siswa;
  • Inspiratif sehingga memungkinkan peserta didik untuk mencoba dab melakukan sesuatu;
  • Menyenangkan dengan cara tata ruang yang apik dan menarik (bersih dan indah) atau pengelolaan pembelajaran yang hidup dan bervariasi; dan
  • Menantang dengan cara mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik melalui kegiatan mencoba-coba, berpikir secara intuitif atau bereksplorasi.

Sedangkan teknik adalah sebuah cara langkah atau metode yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bimbingan ialah cara mengarahkan, memendu, mengelola, menyetir atau dapat diartikan sebuah pertolongan. Dapat dikatakan bahwa teknik bimbingan konseling adalah sebuah metode atau cara yang digunakan untuk membantu mengarahkan seseorang atau sekelompok orang agar menyadari dan mengembangkan potensi yang dimilikinya sendiri serta mampu mengambil keputusan untuk menentukan tujuan hidupnya.

Secara umum, terdapat dua teknik dalam bimbingan belajar, yaitu teknik individual dan teknik kelompok :

  • Konseling Individual
  • Konseling individual adalah suatu proses belajar melalui hubungan pribadi yang khusus dalam wawancara antara seorang konselor dan seorang konseling. Bimbingan secara individual dapat disebut pula dengan konseling atau penyuluhan. Karena dengan pemberian penyuluhan seorang konselor dapat memberikan bantuan dengan komunikasi secara langsung, dan hubungan empat mata antara dua pribadi, serta melalui percakapan dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi. Dalam pelaksanaan penyuluhan, konselir bersifat simpatik dan penuh pengertian.
  • Bimbingan Kelompok
  • Bimbingan kelompok merupakan bentuk layanan yang diberikan di sekolah pada kelompok pesert didik tertentu yang mengalami kesulitan. Bimbingan kelompok adalah suatu teknik bimbingan konseling yang dilakukan untuk memberikan bantuan kepada peserta didik yang dilakukan oleh seorang konselor melalui kegiatan kelompok, sehingga dapat mencegah berkembangnya masalah-masalah yang di hadapi peserta didik. Tujuan dari layanan bimbingan kelompok adalah untuk melatih peserta didik agar mampu mewujudkan tingkah laku yang lebih efektif, mengembangkan kemampuan bersosialisasi, serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal.
  • Berdasar teori-teori yang telah dikemukakan, maka diperlukannya realisasi strategi dan teknik bimbingan belajar di SD N 1 Bulungan, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan diri dalam belajar dan meningkatkan hasil belajar yang optimal. Penerapan strategi dan teknik bimbingan belajar dapat dilakukan dengan cara seperti berikut :
  • Menerapkan strategi dan teknik dalam layanan bimbingan belajar berdasarkan gaya belajar peserta didik SD N 1 Bulungan.
  • Mampu memberikan jam pelajaran tambahan atau memberikan les tambahan terhadap mata pelajaran tertentu.
  • Menumbuhkan kebiasaan yang baik dalam belajar ketika di sekolah.
  • Mampu menganalisis suatu permasalahan peserta didik melalui langkah-langkah dalam bimbingan belajar.
  • Membiasakan peserta didik untuk rajin membaca
  • Menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga peserta didik.
  • Pemberian bantuan sekolah terhadap peserta didik dan keluarga peserta didik melalui beapeserta didik belajar atau guru asuh.
  • Memberi motivasi kepada peserta didik untuk lebih rajin belajar dan memberikan strategi dan teknik kegiatan belajar mengajar yang inovatif serta menyenangkan.
  • Memberikan model pembelajaran yang unik, asik, kreatif yang menjadikan peserta didik terpancing semangatnya dalam proses belajar.

KESIMPULAN DAN SARAN

            Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan strategi pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar di lembaga bimbingan belajar primagama berkualitas dan efektif. Agar dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga tidak membisankan dan tidak boring. 

Pemilihan strategi berbeda dengan sekolah tetapi tetap dalam kurikulum nasional. Strategi dalam bimbingan dan konseling salah satunya digunakan untuk membantu memecahkan sebuah permasalahan baik secara individu maupun kelompok hal ini harus diterapkan oleh seorang konselor. Teknik bimbingan konseling adalah sebuah cara atau metode yang digunakan untuk membantu mengarahkan seorang atau sekelompok orang agar menyadari dan mengembangkan potensi-potensi dirinya sendiri serta mampu mengambil keputusan untuk menentukan tujuan hidupnya. Sedangkan, seorang pendidik juga dituntut untuk selalu memberikan inovasi belajar yang kreatif, unik dan asik agar peserta didik enjoy dalam proses pembelajaran sehingga mereka mudah memahami dan tidak cepat bosan.

            Sebagai saran bagi tercapainya pengelolaan diri peserta didik yang baik dan peningkatan hasil belajar peserta didik, diperlukannya realisasi dan teknik bimbingan belajar di SD N1 Bulungan, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan diri dalam belajar dan meningkatkan hasil belajar yang optimal. Penerapan strategi dan teknik bimbingan belajar dapat dilakukan dengan cara seperti menganalisis suatu permasalahan peserta didik melalui langkah-langkah dalam bimbingan belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Familia.

Majid Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.

Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Fajar Interpratama Offset.

Noermanzah. Ira Maisarah. 2019. Pemilihan Strategi Pembelajaran Bahasa yang Efektif dan Tepat pada Pendidikan Dasar sebagai Wujud Implementasi Kurikulum 2013. Prosiding Seminar Nasional Bahasa (Semiba). ISBN: 978-623-707438-0. Hal. 201. https://ejournal.unib.ac.id/index.php/semiba. 1 Desember 2020.

Judith W. Segal and Susan F. Chipman. 1985. Thinking And Learning Skills. Routledge Taylor & Francis Group. ISBN 0-89859-164-3 (V. 1). Hal. 241. Thinking and Learning Skills: Volume 1: Relating Instruction To Research - Google Buku. 2 Desember 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun