Mohon tunggu...
Nawa Mahelsya
Nawa Mahelsya Mohon Tunggu... Guru - MAN 2 Kota Probolinggo

Ibu dari 2 anak yang solih solihah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Si Penakut yang Menanti Merdeka

26 Januari 2024   09:59 Diperbarui: 26 Januari 2024   10:09 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ini tanah kami , darah kami menyatu dalam baluran sendi negeri''

'' tidak ada kata lengah, sebelum kami lawan''

'' serang!''

Boom..

Ada yang tak sempat ucap kata terakhir pada karibnya

Ini adalah cerita setiap pagi yang terdengar dalam telinga anak itu

Kau pemuda, seorang pengecut dirimu bila kau lari cari mawas diri

Hingga 17 agustus terdengar gema

Indonesia telah merdeka

Anak itu berdiri, hormat pada negeri

Bapak ibunya mati dalam tragedi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun