Mohon tunggu...
Nawa Mahelsya
Nawa Mahelsya Mohon Tunggu... Guru - MAN 2 Kota Probolinggo

Ibu dari 2 anak yang solih solihah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Si Penakut yang Menanti Merdeka

26 Januari 2024   09:59 Diperbarui: 26 Januari 2024   10:09 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mereka yang mencuri tapi mengapa kami yang nyeri

Kampung dibakar, sekalian saja lenyap nyali

Hilanglah papanku,

Kawanku pun memecah

Entah mereka masih hirup pagi atau sudah di pangkuan ilahi

Malam mata berjaga, takut senjata meronta 

Menyobek rumah asingku yang baru 

Yang hanya dibalut anyaman bambu

Ditawan hasrat gairah untuk maju

Katakanlah jika kau Dakar...

''Kami tak mau dijadikan budak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun