Mohon tunggu...
nav nocwnb
nav nocwnb Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Novel

nav nocwnb adalah seorang penulis novel yang aktif di platform online seperti Wattpad, Dreame, dan Fizzo. Pengalamannya dalam dunia kepenulisan sudah dimulai sejak tahun 2019. Karya-karya yang dihasilkannya pun sudah beragam, dengan fokus tulisan dalam genre Fiksi Remaja. Selain itu, dia juga memiliki pengalaman lain di bidang penerbitan, menjadi editor novel di beberapa penerbit.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terlalu Jauh Itu Luka

4 Oktober 2024   11:50 Diperbarui: 4 Oktober 2024   12:07 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bagus! Gas deh, yok, guys! C'mon, time to have fun!" Vania namanya, dia menggandeng tanganku menuju mobilnya.

Padahal hari ini ada kelas, tetapi aku lebih memilih untuk bermain dengan temanku. Ya, aku tahu itu salah. Namun, aku tak kuasa untuk menolak ajakan mereka. Lagi pula, rasanya memang mengasyikkan bersenang-senang dengan mereka.

Saking asyiknya dengan mereka, aku melupakan kewajibanku sebagai seorang muslimah. Aku baru mengingat bahwa aku melupakan salat Zuhur dan Asar begitu sampai di kamar kosku. Aku sampai tepat saat azan Magrib berkumandang.

Perasaanku kacau. Hal ini kerap kali terjadi. Saat di luar aku seakan melupakan segalanya, termasuk kewajibanku kepada Yang Mahakuasa. Namun, begitu sampai di kamar, rasa malu dan bersalahku pada-Nya begitu besar.

"Magrib mulu pulangnya, bolos lagi. Nggak mikirin orang tua apa? Heran." Dan, selama beberapa minggu ini, teman sekamarku pun mulai mengomentari diriku.

Namanya Assyifa Raina---biasa dipanggil Syifa. Awalnya, aku dan dia hampir memiliki sikap yang sama. Rajin dalam hal beribadah, karena kami sama-sama dari keluarga dengan agama yang cukup kuat. Sayangnya, aku berubah ke arah yang buruk, sedangkan dia justru menjadi lebih baik lagi.

"Kamu jangan ngadu deh, ke Ibu sama Bapak aku, caper banget!" sahutku tidak mau kalah. Karena dia yang seperti memusuhiku, aku akan bersikap sama.

"Mikir, kuliah jauh-jauh malah disia-siain!" Syifa juga masih tidak mau kalah ternyata.

"Ck! Bacot banget!" Aku memilih mengabaikannya dan menuju kamar mandi, membersihkan badan dan melaksanakan salat Magrib.

Selepas salat, biasanya aku dan Syifa akan membaca Al-Qur'an bersama, saling mengoreksi jika ada kesalahan saat membaca. Namun, kegiatan itu sudah berhenti semenjak aku sering pulang menjelang Magrib---bahkan sampai waktu Magrib hampir habis.

Aku terdiam, mendengar lantunan ayat suci Al-Qur'an yang dibaca oleh Syifa. Kepalaku menunduk, masih dalam posisi duduk sila sehabis salat, mukena pun belum aku lepas. Perlahan, dengan bergetar, aku mengangkat tanganku, berdoa pada-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun