Mohon tunggu...
Normi Rojab
Normi Rojab Mohon Tunggu... -

aku seorang asisteen apoteker sangat mencintai keluargaku dan sekarang aku sedang belajar di jurusan psikologi :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat untuk Pemimpin Negeri

23 April 2014   02:33 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:19 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

mereka  dengan seenaknya.  Sebagai  contoh  seorang  bupati  merugikan  Negara  miliyaran  rupiah

hanya mendapat hukuman 3 tahun penjara dan denda ganti rugi kepada Negara.

Bukankah dengan berbagai permasalahan yang ada bisa diselsesaikan dengan hukum?

Tentunya  semua  hal  itu  harus  dijerat  dengan  hukum  UUD  dan  harus  ditegakan  dengan

seadil­adilnya. Bapak Pemimpin Negara, semua keputusan dan kebijakan yang Bapak keluarkan,

menjadi penentu Negara Indonesia kita tercinta.

Saya sebagai salah satu rakyat  dinegara  ini,  menginginkan  hukum  menjadi  alat  yang  bisa

diandalkan  dan  ditegakkan.  Walaupun  semua  masalah  yang  ada  tidak  bisa  dimusnahkan

sepenuhnya.  Namun,  hukum  yang  tegas  pastinya  akan  memperkecil  kemungkinan  tindak

kejahatan.  Harmonisasi  Negara  bisa  terwujud  dan  semua  yang  menjadi  tujuan  Negara  bisa

dirasakan oleh rakyat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun