Mohon tunggu...
Normi Rojab
Normi Rojab Mohon Tunggu... -

aku seorang asisteen apoteker sangat mencintai keluargaku dan sekarang aku sedang belajar di jurusan psikologi :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat untuk Pemimpin Negeri

23 April 2014   02:33 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:19 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Terkait  harmonisasi  Negara  sepertinya  kita  masih  dihadapkan  oleh  banyak  persoalan.

Sebagai contoh adalah ketidakharmonisan hukum yang seakan­akan sangat mudah untuk diperjual

belikan.  Bukankah  suatu  Negara  akan  dihormati  dimata  dunia  ketika  suatu  Negara  tersebut

memiliki hukum yang ditegakan dengan tegas?

Penerapan  undang­undang  yang  hingga  saat  ini  menjadi  dasar  untuk  menjerat seseorang

kedalam  hukum,  juga  tidak  bisa  dianggap  paling  adil  untuk  mengadili  seseorang.  Meskipun

demikian, UUD sangat penting untuk menentukan suatu hal yang berkaitan dengan hukum.

Sejatinya pada surat ini saya menyampaikan keadaan nyata yang terjadi bahwa hukum masih

belum  bisa  adil,  ketika  hukum  bisa  diperjual  belikan.  Hal  ini  menegaskan  hanya  orang  yang

mampu  dalam  golongan  kalangan  kelas  atas saja  hukum  berpihak.  Bapak, saya sebagai  rakyat

hanya menginginkan  janji  yang  telah  terucap, seperti    peningkatan  kesejahteraan,  keadilan,  dan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun