Mohon tunggu...
Naura Syafiya
Naura Syafiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa semester 7 jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mampukah Investasi Menggerakkan Ekonomi Nasional?

26 November 2024   08:52 Diperbarui: 26 November 2024   08:55 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: finansial bisnis

Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang menunjukkan keberhasilan pembangunan dalam perekonomian suatu negara. Kemajuan ekonomi ditentukan oleh tingkat pertumbuhan output nasional. 

Pertumbuhan ekonomi adalah usaha untuk meningkatkan kapasitas produksi guna menambah output, yang dapat diukur melalui Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di suatu daerah. 

Menurut data yang diambil dari BPS (2024), perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2024 mencapai Rp5.638,9 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp3.279,6 triliun. 

Peningkatan PDB ini didukung oleh berbagai faktor, termasuk belanja pemerintah untuk infrastruktur, peningkatan konsumsi rumah tangga, serta kontribusi ekspor yang kuat dari komoditas unggulan seperti batu bara, kelapa sawit, dan nikel. Di sisi lain, investasi juga menjadi salah satu motor penggerak utama pertumbuhan, baik dari sektor swasta maupun investasi pemerintah dalam proyek strategis nasional 

Mengenal Investasi

Investasi adalah penempatan uang atau dana, dengan bertujuan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan yang didapatkan berupa dana tersebut. Investasi mempunyai dua sisi yaitu return dan risiko. Dalam konteks ekonomi makro, investasi memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Sisi return dari investasi dapat terlihat melalui peningkatan pendapatan, perluasan usaha, atau kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Namun, di sisi lain, risiko investasi juga tidak dapat diabaikan, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, fluktuasi nilai tukar, atau perubahan kebijakan. 

Langkah-langkah Strategis Pemerintah dalam Menarik Investasi

Di Indonesia, investasi pemerintah menjadi salah satu instrumen utama dalam memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor-sektor strategis yang sering kali kurang menarik bagi investor swasta. 

Pemerintah, melalui investasi di bidang infrastruktur, energi, pendidikan, dan kesehatan, berupaya menciptakan multiplier effect yang dapat mendorong aktivitas ekonomi di berbagai sektor lainnya. 

Misalnya, pembangunan jalan tol dan pelabuhan tidak hanya memperbaiki konektivitas, tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan wilayah dan peningkatan daya saing industri lokal. 

1. Reformasi birokrasi

Reformasi birokrasi adalah upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintah dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik (good governance). Dengan memperbaiki birokrasi, pemerintah menciptakan lingkungan yang lebih mudah diakses bagi investor, sehingga proses investasi menjadi lebih lancar dan transparan.

2. Insentif Fiskal

Pemerintah memberikan berbagai insentif fiskal untuk menarik investasi, seperti tax holidays dan tax allowances bagi sektor-sektor tertentu, termasuk teknologi tinggi, energi terbarukan, dan manufaktur. Insentif ini berupa pembebasan atau pengurangan pajak selama beberapa tahun, yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik investasi di sektor-sektor strategis. 

Selain itu, pemerintah juga memberikan kredit perbankan dengan bunga rendah bagi sektor usaha yang ingin mengembangkan usaha mereka melalui pembiayaan modal. 

Kontribusi Investor Swasta maupun Asing

Pada triwulan III 2024, Indonesia mencatatkan realisasi investasi yang signifikan, dengan total mencapai Rp431,48 triliun. Ini menunjukkan kenaikan sebesar 15,24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari total ini, sektor hilirisasi menyumbang sebesar Rp91,51 triliun atau sekitar 21,2% (Roeslani, 2024). 

Hilirisasi terbukti menjadi faktor penting dalam mendorong pertumbuhan investasi, karena membantu menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan.

 Selain itu, investasi ini juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia dengan memenuhi 26,15% dari target investasi tahun 2024. Kinerja positif ini menjadi indikator penting bahwa kebijakan investasi, terutama yang difokuskan pada hilirisasi, terus mendorong sektor-sektor strategis dan memberikan dampak langsung terhadap penciptaan lapangan kerja, yang mencatatkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 650.172 orang 

Dampak Investasi terhadap Perekonomian Nasional 

Investasi memiliki dampak positif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan kontribusi yang dapat dilihat dalam beberapa aspek kunci, seperti peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), penciptaan lapangan kerja, dan penguatan daya saing global. 

Peningkatan investasi, baik dari sektor Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA), berperan penting dalam mendorong ekspansi ekonomi. 

Berdasarkan data dari Kementerian Investasi/BKPM, pada tahun 2024, realisasi investasi yang mencapai Rp431,48 triliun berkontribusi langsung terhadap target pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang diperkirakan akan berada di kisaran 5% 

Salah satu dampak nyata dari investasi adalah penciptaan lapangan kerja. Investasi di sektor-sektor strategis, seperti hilirisasi sumber daya alam, manufaktur, dan infrastruktur, mendorong pertumbuhan sektor-sektor industri yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Investasi meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. 

Proyek-proyek yang berfokus pada peningkatan kapasitas produksi dan teknologi, seperti pembangunan infrastruktur modern dan industri berbasis teknologi tinggi, memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global. Negara yang memiliki investasi yang kuat dapat lebih kompetitif dalam perdagangan internasional dan menarik lebih banyak investor asing

Namun, meskipun investasi dapat memberikan manfaat besar, ada juga tantangan dan risiko yang perlu diwaspadai. Salah satunya adalah ketergantungan pada sektor tertentu, seperti sektor energi atau komoditas tertentu, yang dapat membuat perekonomian rentan terhadap fluktuasi harga global. 

Ketergantungan yang tinggi pada sektor tambang atau energi, misalnya, dapat menyebabkan ekonomi menjadi sangat rentan terhadap perubahan harga komoditas dunia, seperti yang terlihat selama krisis harga minyak atau batu bara 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun