Mohon tunggu...
Naurah Impies Aurellia
Naurah Impies Aurellia Mohon Tunggu... Lainnya - Staff

Hobi yang paling mudah dan sangat saya sukai adalah membaca. Saat membaca, saya bisa menyalurkan fantasi saya sendiri atas cerita yang saa baca. Itu merupakan hal yang menyenangkan karena rasanya seperti masuk ke dalam cerita.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara, Analisis Isu Kontemporer, dan Kesiapsiagaan Bela Negara

25 Juni 2024   20:09 Diperbarui: 25 Juni 2024   20:09 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RESENSI (REVIEW) AGENDA I

MODUL 1 -- WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA

  • Permasalahan

Wawasan kebangsaan merupakan suatu cara pandang bangsa Indonesia yang bertujuan untuk mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara dengan dilandasi oleh jati diri bangsa dan kesadaran terhadap sistem nasional yang bersumber dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Selain wawasan kebangsaan, bela negara juga merupakan sikap yang penting dimiliki oleh setiap masyarakat Indonesia. Bela negara sendiri adalah suatu tekad, sikap, dan perilaku yang dimiliki oleh warga negara dalam rangka menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang didasari dari rasa cntanya kepada NKRI.

Namun sayangnya, masih banyak yang belum memiliki cara pandang yang berwawasan kebangsaan dan memiliki sikap bela negara di dalam dirinya. Hal ini dapat terjadi karena rasa kesadaran atas pentingnya wawasan kebangsaan dan bela negara tidak tumbuh. Padahal, keduanya merupakan kekuatan negara Indoensia untuk pembangunan nasional yang menuju pada tujuan nasional.

  • Tantangan

Saat ini, Indonesia tidak dalam kondisi darurat dalam hal perang. Oleh sebab itu, semakin sulit untuk mengembangkan sikap bela negara di diri masyarakat Indonesia. hal ini dikarenakan masyarakat merasa dalam posisi yang aman-aman saja. Padahal wawasan kebangsaan dan sikap bela negara tidak hanya harus tumbuh pada masa peperangan. Meskipun tidak dalam peperangan secara fisik, memasuki era globalisasi ini kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal Indonesia semakin terkikis. Bukan berarti masyarakat Indonesia tidak boleh menyukai budaya luar, selama masyarakat tetap bisa berinovasi dan meningkatkan kecintaannya terhadap negara Indonesia. Jika masyarakat tidak memiliki wawasan kebangsaan dan sikap bela negara, khususnya di zaman sekarang pada era modern, maka kita akan terpecah belah dan semakin terjajah secara ekonomi. Lihat saja, saat ini sudah banyak sekali produk impor yang masuk ke Indonesia dan kecintaan masyarakat atas barang-barang tersebut dibandingkan dengan barang lokal semakin meningkat.

  • Upaya

Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan tidak lelahnya melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Meski begitu, tetap diperlukan kesadaran dari masing-masing individu itu sendiri. Artinya, masyarakat perlu meningkat kecintaan terhadap tanah air, terus meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan, di mana hal ini dapat dilakukan melalui hal-hal kecil yang sederhana. Dapat dimulai dengan semudah saling memotivasi diri sendiri untuk menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan. Tentunya juga diperlukan komunikasi dari pemerintah kepada masyarakat dengan cara yang mudah diterima dan dimengerti.

  • Ringkasan Singkat

SEJARAH PERGERAKAN BANGSA INDONESIA

Timeline dari sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia dimulai pada tanggal 20 Mei 1908, di mana para mahasiswa STOVIA menggagas pembentukan organisasi Boedi Oetomo untuk memperbaiki keadaan rakyat kecil.

Tidak lama setelah itu, tepatnya pada tanggal 25 Oktober 1908, beberapa mahasiswa di Belanda membentuk organisasi yang pada awalnya diberi nama "Indische Vereeniging (IV)" yang diubah menjadi "Perhimpunan Indonesia (PI)". Organisasi ini bertujuan untuk memajukan kepentingan bersama orang Hindia di Belanda dan menjaga hubungan dengan Hindia Timur Belanda, di mana hal ini tertera di Bendera Wolanda.

Pada 30 April 1926 di Jakarta, diselenggarakan "Kerapatan Besar Pemuda" yang kemudian dikenal sebagai "Kongres Pemuda I". Di dalam kongres, Muhammad Yamin mengusulkan 3 (tiga) klausul yang menjadi dasar Sumpah Pemuda ang awalnya menggunakan bahasa melayu dan diubah menjadi bahasa Indonesia pada "Kongres Pemuda II" yang diselenggarakan tanggal 27-28 Oktober 1928.

 Masuk pada detik-detik proklamasi yang diawali dengan menyerahnya Jepang kepada tentara sekutu, pada tanggal 14 Agustus 1945, Sjahrir menyatakan bahwa Bung Karno sebaiknya menyatakan kemerdekaan atas nama rakyat Indonesia. PPKI yang dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945 membuat pernyataan kemerdekaan yang akan dicap oleh sekutu sebagai buatan Jepang. Pada akhirnya teks proklamasi dapat dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 pagi.

4 KONSENSUS DASAR BERBANGSA DAN BERNEGARA

  • Pancasila, Bung Karno sendiri menyatakan bahwa Pancasila adalah philosofische grondslag, suatu fundamen, filsafaat, pikiran yang sedalam-dalamnya. Maka dari itu, Pancasila menjadi landasan atau dasar bagi Indonesia sebagai negara yang Merdeka, serta sebagai titik pertemuan dari berbagai komponen.
  • UUD 1945, di dalam Negara-negara yang mendasarkan dirinya atas demokrasi, UUD berfungsi untuk membatasi kekuasaan pemerintah, sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Dengan demikian diharapkan hak-hak warga Negara terlindungi.
  • Bhinneka Tunggal Ika, dalam lambang NKRI pengertiannya diperluas, tidak hanya pada perbedaan kepercayaan dan keagamaan, melainkan juga terhadap perbedaan suku, bahasa, adat istiadat dan beda kepulauan (antara nusa) dalam kesatuan nusantara raya.
  • NKRI, munculnya NKRI tidak dapat dipisahkan dari peristiwa kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena berkatnya bangsa Indonesia dapat berdiri sebagai sebuah negara. Meskipun saat itu belum sempurna sebagai negara, namun PPKI saat itu langsung melengkapi persyaratan berdirinya negara dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945, yaitu berupa pemerintah yang berdaulat dengan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden.

INSTRUMEN NEGARA

  • Bendera adalah Sang Merah Putih yang berbentuk persegi panjang dengan bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua pembagiannya sama. Saat ini bendera yang dikibarkan saat proklamasi dipelihara di Monumen Nasional, Jakarta.
  • Bahasa adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi yang digunakan diseluruh wilayah Indonesia. Penggunaan bahasa ini telah diatur dalam Pasal 36 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan.
  • Lambang Negara adalah Garuda Pancasila. Kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Garuda memiliki sayap yang masing-masing berbulu 17, ekor berbulu 8, pangkal ekor berbulu 19, dan leher berbulu 45.
  • Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang dibuat oleh Wage Rudolf Supratman.

MODUL 2 -- ANALISIS ISU KONTEMPORER

  • Permasalahan

Masyarakat pada saat ini dihadapkan pada pengaruh yang datang dari dunia luar efek dari adanya globalisasi yang semakin lama membuat tergerusnya kehidupan berbangsa dan berngara. Bahkan saat ini semakin merajalela isu-isu strategis kontemporer yang sudah menjadi ancaman bagi banyak negara karena sifatnya yang borderless, sehingga perlu dilakukan upaya untuk mencegah isu-isu ini agar tidak terus terjadi demi keamanan NKRI.

  • Tantangan

Tantangan dalam memahami dan menangani isu kontemporer adalah isunya sangat kompleks karena melibatkan berbagai aspek. Selain itu, isu kontemporer berkembang dengan cukup cepat dan tidak terduga, sehingga diperlukan kemampuan untuk mengejar data mengenai isu kontemporer secara terus-menerus dengan kemampuan adaptasi yang tinggi. Didukung juga dengan adanya pengaruh dari luar yang dapat mempengaruhi nilai-nilai dan keyakinan yang telah berlangsung dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, terdapat kesulitan dalam memberantas isu-isu kontemporer tersebut.

  • Upaya

Upaya untuk mengatasi isu-isu kontemporer memerlukan pendekatan yang komprehensif, koordinasi yang baik antara berbagai pemangku kepentingan, dan inovasi dalam kebijakan serta implementasi. Kemudian perlu merancang dan menerapkan kebijakan publik yang efektif untuk menangani isu-isu kontemporer. Kesadaran publik dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya isu-isu kontemporer dan cara-cara untuk berkontribusi dalam penyelesaiannya.

  • Ringkasan Singkat

PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS

Perubahan merupakan hal yang tidak bisa dihindari dan akan selalu menjadi bagian dari perjalanan peradaban manusia. Kita akan tertinggal jauh apabila tidak secepat mungkin menyadari dan berperan dalam perubahan itu. Jika sebagai bangsa tidak bergegas, maka bangsa lain yang akan menentukan masa depan bangsa kita. Begitu juga dengan PNS yang harus memahami dengan baik fungsi dan tugasnya sebagai pelayan publik.

Terdapat 6 modal insani dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis, yaitu:

  • Modal intelektual, yaitu perangkat yang dibutuhkan untuk menemukan peluang dan mengelola perubahan organisasi lewat pengambangan SDM-nya. Artinya, sifat dasar manusia meliputi curiosity, proaktif, dan inovatif yang dapat terus berkembang untuk mengelola setiap perubahan lingkungan strategis yang cepat.
  • Modal emosional, yaitu kecerdasan emosional. Sebagai PNS sangat diperlukan kemampuan untuk mengella emosi dengan baik karena akan berhadapan dengan Masyarakat.
  • Modal sosial, yaitu pencarian solusi yang bersama-sama dilakukan antara warga masyarakat dari permasalahan yang dihadapi. Artinya, disetiap diri mereka terdapat rasa percaya, saling pengertian, dan kesamaan nilai untuk menumbuhkan kembali jaringan sosial.
  • Modal ketabahan bersumber dari Paul G. Stoltz (1997) yang membedakan tuga tipe manusia, yaitu (1) Quitter, yakni orang yang apabila berhadapan dengan masalah memilih untuk melarikan diri karena tidak mau menghadapinya, (2) Camper, yakni orang yang ketika berusaha, tidak melakukannya dengan sepenuh hati, dan (3) Climber, yakni orang yang memiliki stamina yang besar dalam menyelesaikan masalah karena pantang menyerah.
  • Modal etika/moral, yakni sebagai kapasitas mental yang menentukan prinsip-prinsip universal kemanusiaan. Ada 4 komponen dalam hal ini, yaitu integritas, bertanggung jawab, penyaang, dan pemaaf.
  • Modal kesehatan fisik/jasmani, yaitu wadah untuk mendukung seluruh modal lainnya. Jika badan tidak sehat, maka modal-modal lainnya tidak bisa diterapkan dengan maksimal.

ISU-ISU STRATEGIS KONTEMPORER

  • Korupsi berarti perbuatan buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan lain sebagainya yang menurut KBBI diartikan sebagai penyalahgunaan uang negara untuk kepentingan pribadi atau orang lain.
  • Narkoba merupakan suatu obat-obatan yang bersifat adiktif yang apabila disalahgunakan dapat mengakibatkan ketergantungan. Perkembangan kejahatan penyalahgunan dan peredaran narkotika tidak mengenal batas negara, sehingga termasuk menjadi kejahatan transnasional.
  • Terorisme gemar membentuk kelompok radikal yang mengatasnamakan agama-agama, sehingga sering kali membuat konflik antar agama. Para pelaku akan melakukan kekerasan terhadap warga sipil dengan tidak memperhatikan hukum. Selain itu, ada juga kejahatan Radikalisme, yaitu kehendak untuk mengubah kekuasaan.
  • Money Laundering, yakni harta kekayaan yang diputihkan agar terkesan didapatkannya secara legal, padahal berasal dari hasil kejahatan dengan harapan harta tersebut tidak terdeteksi sebagai harta haram. Ini termasuk kejahatan "kerah putih" dan kejahatan serius yang dapat terjadi melalui lintas negara.
  • Proxy War, merupakan perang yang dilakukan oleh nehara-negara besar untuk mempengaruhi hubungan internasional dengan menggunakan pemain pengganti, sehingga negara tidak terlibat secara langsung. Mengingat Indonesia merupakan negara yang kaya akan SDA, maka Indonesia masuk kondisi darurat.
  • Kejahatan Mass Communication merupakan kejahatan yang dilakukan dengan menyebarkan infromasi yang tidak benar di media massa. Sedangkan media massa memiliki kekuatan yang besar dalam menyebarkan informasi. Jenis kejahatan ini bisa berupa cybercrime (dunia maya), hate speech (ujaran kebencian), dan hoax (berita bohong).

TEKNIK ANALISIS ISU

Terdapat 3 macam teknik analisis isu:

  • Teknik Tapisan Isu, yakni analisis dengan menggunakan alat bantu penetapan, misalnya rentang nilai pada 4 kriteria, yaitu aktual (isu benar-benar terjadi), khalayakan (menyangkut hidup banyak orang), problematik (masalah kompleks), dan kelayakan (isu yang masuk akal). Atau dengan alat bantu USG, yaitu urgency (seberapa mendesak), seriousness (seberapa serius), dan growth.
  • Teknis Analisi Isu, yakni melakukan analisis secara mendalam dengan menggunakan alat bantu berupa mind mapping (grafis), fishbone (memetakan isu), SWOT (mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan acaman), tabel frekuensi, analisis kesenjangan, atau kemampuan berpikir hubungan sebab-akibat.
  • Analisi Kesenjangan merupakan perbandingan kinerja aktual dengan kinerja potensial (yang diharapkan)

MODUL 3 -- KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

  • Permasalahan

Kesiapsiagaan bela negara adalah keadaan seseorang yang siap siaga, baik secara fisik, mental, dan sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam dan tidak terduga. Sayangnya saat ini semakin banyak orang yang tidak memiliki kesiapsiagaan bela negara, baik dalam hal kesiapsiagaan jasmani maupun rohani, begitu juga etika dan kearifan lokal. Saat ini, bahkan anak-anak muda banyak yang sudah sakit secara jasmani karena pola hidup yang tidak sehat, dan secara mental karena tidak dapat mengelola emosi dengan baik.

  • Tantangan

Tantangan dalam kesiapsiagaan bela negara adalah merajalelanya tempat makan cepat saji yang tidak sehat bagi tubuh. Sedangkan masyarakat saat ini senang sekali sesuatu yang isntan dengan alasan menghemat waktu tanpa memikirkan kesehatannya. Apalagi untuk berolahraga yang rasanya semakin sulit untuk dilakukan. Belum menghadapi ancaman multidimensional yang tidak hanya bersifat militer, tapi juga mencakup ancaman siber, terorisme, dan konflik lainnya. Semakin menurunnya etika karena masuknya budaya modern yang hakikatnya sangat berbeda dengan budaya Indonesia juga menjadi tantangan yang perlu diperhatikan.

  • Upaya

Upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan bela negara salah satunya dapat dilakukan dengan mengadakan program pendidikan dan kampanye untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan bela negara. Diperlukan peran pemerintah untuk mensosialisasikan gaya hidup sehat dengan mengadakan acara-acara keolahragaan dan awareness terhadap kesehatan mental. Kemudian juga dapat memperkuat sistem ekamana siber untuk melindungi masyarakat dari serangan siber dan menghindari budaya yang tidak baik.

  • Ringkasan Singkat

KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

Kesiapsiagaan bela negara adalah keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang secara fisik, mental, dan sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam, di mana hanya dapat dilakukan dengan tekad yang kuat dan kerelaan berkorban.

Ada 4 hal yang perlu dipersiapkan sebagai kemampuan awal bela negara:

  • Kesehatan Jasmani dan Mental: Kesehatan jasmani penting untuk menjalankan kegiatan sehari-hari. Semakin sehat, maka semakin mampu untuk mengatasi beban kerja. Sama pentingnya, mental dengan pikiran yang baik, kemampuan manusia juga akan semakin baik.
  • Kesiapsiagaan Jasmani dan Mental: Kesiapsiagaan jasmani adalah kesanggupan untuk melakukan tugas atau kegiatan fisik secara baik dan efisien, sehingga harus dijaga dengan melakukan Latihan-latihan. Begitu juga dengan kesiapsiagaan mental selama mampu menerima dan berbagai rasa aman, kasih sayang, dan kebahagiaan.
  • Etika, Etiket, dan Moral: Seorang ASN harus dapat menjadikan dirinya sebagai model panutan atas kebaikan dan moralitas dengan menunjukkan sikap dan perilaku kesediaan dan kesanggupan menaati aturan, itulah yang disebut etika. Begitu juga dengan etiket yang merupakan suatu aturan tata krama, sopan santun, dan tata cara pergaulan. Sedangkan moral adalah norma yang menjadi pegangan.
  • Kearifan Lokal: Merupakan hasil pemikiran dan perbuatan yang didapatkan manusia ditempat ia hidup, dalam hal tumbuh dan berkembang untuk memperoleh kebaikan. Kearifan lokal ini nantinya menjadi identitas dan jati diri Masyarakat.

NILAI-NILAI BELA NEGARA

  • Cinta tanah air, yaitu dengan menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, menghargai dan menggunakan karya anak bangsa, menggunakan produk dalam negeri, menjaga nama baik bangsa dan negara, dan seluruh ruang wilayah NKRI.
  • Sadar berbangsa dan bernegara, yaitu dengan disiplin dan bertanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan, saling menghargai dan mengjormati, mendahulukan kepentingan umum, mempunyai rasa bangga, dan berjiwa gotong royong.
  • Setia kepada Pancasila sebagai ideologi negara, yaitu dengan menjalankan kewajiban agama secara baik, memahami dan mengamalkan nilai Pancasila, meyakini Pancasila sebagai dasar negara, dan menjunjung tinggi HAM.
  • Rela berkorban untuk bangsa dan negara, yaitu dengan rela menolong, membela bangsa dan negara, dan rela berkorban.
  • Mempunyai kemampuan awal bela negara, seperti integritas, kepercayaan diri, menjaga kesehatan, memiliki kecerdasan emosional dan spiritual, serta mampu mmemberdayakan SDA dan keragaman hayati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun