"Iya benar, aku kakakmu! Dan kau adikku Kaelzan Dwi Alkuna" Tangisku pecah, akhirnya dia kembali. Dia benar-benar kembali, terimakasih tuhan.
Dia membalas pelukanku, menyalurkan rasa rindu yang tertahan
"Kau kemana saja hm? Kau tau mama sangat merindukan mu dan aku juga sangat sangat merindukanmu"
      "Ayo kita bertemu dengan mama, mama sudah menunggu Kael" ujarku lembut
      "Mama menungguku, benarkah itu?" menjawab dengan polos
      "Benar sekali, ayo kita pulang adikku"
Rumah. Kita telah sampai ke rumah. Aku membuka pintu dan menuntun Kael untuk masuk. Dan segera memanggil mama.
"Mama! Lihat siapa yang baru pulang. Aku sudah membawanya pulang ma" ujarku sedikit berteriak.
Mendengar itu, mama yang berada di ruang tamu menoleh dan menatap tidak percaya. Matanya berkaca-kaca. Dia tak menyangka, kalau anak bungsunya itu kembali setelah bertahun-tahun akhirnya dia kembali. Mama segera berlari untuk memeluk adik.
"Kakak sama mama kok nangis? kan aku udah ada disini" ini, tangisan kebahagian Kael. Bahagia karena kembalinya dirimu dalam pelukanku dan mama.
"Kita mulai dari awal ya" ujar mama dengan senyum tulus, memandang kedua anaknya dengan penuh cinta.