Aku langsung memeluknya tidak kuasa menahan tangis
"Ma.. Mama sabar ya ma"
"Untuk apa? Mama tanya Mahesa mana Kael?" Aku tidak manjawab dan masih setia memeluk mama, meskipun mama sedikit memberontak.
"Mahesa kenap-"
"Mama sadar ma aku mohon.. adik hilang ma, adik belum ditemukan" ujarku dengan lirih
Setelah mendengar mama mulai kehilangan kendali, emosinya memuncak.
"APA MAKSUDMU MAHESA! APA YANG KAU BICARAKAN"
Butuh waktu yang lama agar bisa menenangkannya, trauma yang ia rasakan sangat membuatnya menderita.
1 minggu setelah kejadian. Semua berjalan dengan normal dan aku beraktivitas seperti biasa, kini aku sedang melayani pelanggan. Di sela-sela kesibukan Haje datang dan mengajak ku berbincang.
"Eh kau tau akhir akhir ini, ada orang aneh yang selalu mondar-mandir di depan caffe. Lebih tepat nya di toko donat seberang sih"
"Kenapa kau selalu suka memperhatikan hal-hal yang tidak jelas, untuk apa?" jawabku malas.