Mama menjawab dengan panik, aku rasa dia sedang kebingungan sekarang
"Kakak! Mama lupa menjemput adikmu tolong ini hampir gelap bisakah kamu menjemputnya sayang?" .
Aku menghela nafas pelan, menahan rasa sesak yang kualami sekarang.
"Mama.."
"Kenapa nak? Â Kakak ngga bisa ya, ada acara kah? Tidak apa-apa biar mama yang jemput" Mama menjawab dengan mantap.
Aku berusaha meyakinkan mama, walaupun itu mustahil.
"Bisa ma, kakak bisa. Kakak pasti membawa adik pulang ke rumah ma. Mama tenang saja"
"Terima kasih sayang, mama tutup ya"
Tuuuuuuttttt........
Telepon dimatikan sepihak oleh mama. Sekali lagi aku menghela nafas, lalu beranjak pergi meninggalkan toko. Sudah lama sekali sejak adikku hilang, tapi mama masih  merasakan desah nafas adik masih ada. Ya tuhan, apa yang harus aku lakukan saat ini. Setelah lama aku berjalan akhirnya sampailah diriku ke rumah, ketika membuka pintu tatapan sendu mama langsung menyambutku.
"Akhirnya sudah datang, mama menunggu lama sekali. Loh mana Kael nak? Bukankah mama sudah berpesan untuk menjemputnya?" Â Oh tidak, pertanyaan ini..