"Hemm... pokoknya jangan jauhi aku lagi ya. Tidak usah mendengarkan apa kata kata Hana. Dia itu jahat."
Ketika itu Farel bersikap cuek kepada Hana. Hana mulai cari perhatian kepada Farel tapi sama Farel dicuekin terus.
"Ih Farel kenapa sih cuekin aku terus." kata Hana dalam hati dengan wajah yang marah.
"Kenapa tidak suka? Aku itu tidak suka sama kamu ya Han. Aku cuma cinta sama Cantika. Jadi tolong jangan ganggu aku terus!" ucap Farel kepada HanaÂ
Setelah waktu itu Hana mulai melupakan dan mengikhlaskan Farel. Karena sesungguhnya puncak mencintai seseorang itu mengikhlaskan dia bahagia bersama pilihannya. Farel dan Cantika makin hari makin dekat.
"Can, ayo nanti kita ketemuan di taman dekat rumah bisa atau tidak?" Tanya Farel.
"Bisa."Â
Setelah sesampai di taman. Hana mencari Farel.Â
"Dimana sih Farel ini." Ucap Cantika sambil kebingungan
Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahu Cantika.Â
"Baa... hallo Cantika. Udah lama nunggunya?"