"Iya sini, aku bantu."Â
"Dilihat-lihat kamu ini pintar, cantik, baik, lucu pula."
"Bisa aja kamu."
"Bagaimana kalau kita berteman, apa kamu mau?"
"Mau,sejauh ini aku ga punya teman dekat cuma kalau dia butuh saja datang. Tetapi itu tidak menjadi masalah."
"Aku janji akan jadi teman yang baik buat kamu, dan selalu bersama-sama dalam keadaan senang maupun sedih."
"Oke, janji ya."
Mereka sering belajar bersama, membaca buku bersama hingga saling berbagi cerita. Farel tahu bahwa Cantika ini temannya waktu kecil.
"Dulu Cantika selalu bermain bersama aku, belajar bersama. Cantika ini anak yang ceria. Bahkan waktu itu kita bermain hujan-hujanan bareng sampai esoknya tidak masuk sekolah karena sakit. Ketika itu Cantika pernah di bully tapi untungnya ada aku yang melindunginya, uiihh seperti pahlawan aku ini, hehehe. Tetapi, karena dia ikut ayahnya keluar kota kita jadi jarang ketemu. Sebenarnya kita sudah berjanji untuk selalu berteman dan tidak meninggalkan satu sama lain. Dan akhirnya kita bisa memulai lagi." Farel mengingat masa kecilnya itu sambil tersenyum. Â
Sekian waktu yang mereka jalani membuat mereka semakin akrab. Saat mereka berdua bermain dan bercanda bersama. Ternyata teman perempuan sekelasnya yang bernama Hana itu marah dan cemburu melihat itu karena sebenarnya dia itu suka sama Farel dari awal masuk di kelasnya.
 "Heh, Cantika kamu harus jauhi Farel sekarang juga. Karena aku itu suka sama Farel. Dan Farel hanya cocok sama aku aja. Sadar diri aja dulu sebelum mencintai, dasar perempuan cupu" Kata Hana kepada Cantika dengan mengerutkan alisnya serta tatapan matanya yang tajam.Â