terakhirmu, kuat cengkramanku pada jari-jarimu..
Berharap hangatnya tak akan hilang sampai esok hari
Jam berdetak, menit berganti deret angka dan hurufÂ
pada boarding pass mu seakan memanggil tanpa henti.
Dan aku harus melepasmu sayang, lekat mataku menatapmu
Ketika kau mendekati palang pintu, aku tak berkedip sampai kau hilang
dari pandanganku. Hingga ku mendengar suara peluit, dan putaran suara roda-roda
yang bergemuruh..
Gerbong itu membawa mu lari, lagi
Berjanjilah untuk kembali lagi sayang, karena rinduku takkan pernah berubah
Senyumku akan selalu sama, ketika pertaa kali aku menatapmu di stasiun ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!