Mohon tunggu...
Naufal Zakiy
Naufal Zakiy Mohon Tunggu... freelance -

Penuai Rindu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gerbong

4 Oktober 2018   14:02 Diperbarui: 4 Oktober 2018   14:28 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

terakhirmu, kuat cengkramanku pada jari-jarimu..

Berharap hangatnya tak akan hilang sampai esok hari

Jam berdetak, menit berganti deret angka dan huruf 

pada boarding pass mu seakan memanggil tanpa henti.

Dan aku harus melepasmu sayang, lekat mataku menatapmu

Ketika kau mendekati palang pintu, aku tak berkedip sampai kau hilang

dari pandanganku. Hingga ku mendengar suara peluit, dan putaran suara roda-roda

yang bergemuruh..

Gerbong itu membawa mu lari, lagi

Berjanjilah untuk kembali lagi sayang, karena rinduku takkan pernah berubah

Senyumku akan selalu sama, ketika pertaa kali aku menatapmu di stasiun ini

Dan aku berjanji, tak akan pernah berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun