Mohon tunggu...
Naufal Tri Hutama
Naufal Tri Hutama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student in the History of Islamic Civilization program

Sejarah itu adalah cermin dari siapa kita, dari apa yang sudah kita perjuangkan, dan dari langkah-langkah yang sudah kita ambil sebagai sebuah bangsa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Imperialisme Klasik - Cara Eropa Mendominasi Dunia

5 Agustus 2024   10:00 Diperbarui: 5 Agustus 2024   10:15 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/mindoxsul

Sebelum kedatangan kolonial, banyak masyarakat di Asia, Afrika, dan Amerika memiliki struktur sosial yang berbasis komunitas dan adat. Kedatangan bangsa Eropa membawa sistem baru yang sering kali merusak atau mengubah tatanan sosial yang ada.

Contohnya adalah pengenalan sistem pendidikan Barat. Pendidikan yang diberikan sering kali bertujuan untuk menciptakan kelas elit lokal yang loyal kepada penguasa kolonial. Ini menyebabkan munculnya kesenjangan sosial baru, di mana mereka yang memiliki akses ke pendidikan Barat memperoleh status sosial dan ekonomi yang lebih tinggi. Sementara, banyak penduduk asli yang tetap tidak terdidik dan miskin.

Perubahan dalam sistem pertanian dan kepemilikan tanah juga berdampak besar. Banyak tanah yang sebelumnya dimiliki secara komunal oleh masyarakat adat diambil alih oleh pemerintah kolonial dan diberikan kepada para pengusaha Eropa. Akibatnya, banyak petani lokal kehilangan tanah mereka dan harus bekerja sebagai buruh di perkebunan milik kolonial dengan upah rendah.

Banyak negara bekas jajahan yang mencoba mengintegrasikan elemen-elemen budaya Barat dengan budaya lokal untuk menciptakan identitas nasional yang baru. Ini sering kali terlihat dalam seni, musik, dan sastra, di mana pengaruh Barat dan lokal bercampur menjadi satu.

Dari perubahan sosial, dampak ekonomi, tantangan politik, hingga warisan budaya, pengaruh imperialisme klasik masih terasa hingga hari ini. Memahami sejarah imperialisme klasik penting agar kita dapat belajar dari masa lalu dan menciptakan dunia yang lebih adil dan seimbang.

Dengan memahami dampak dan warisan yang ditinggalkan oleh imperialisme klasik, kita dapat lebih menghargai kompleksitas dan tantangan yang dihadapi oleh negara-negara bekas jajahan. Ini juga memberikan kita perspektif yang lebih baik dalam melihat hubungan internasional dan dinamika global saat ini.

Referensi

Soebantardjo, "Sari Sedjarah Jilid I: Asia-Afrika," Penerbit BOPKRI, Yogyakarta

Riyadi, 2016. Sejarah Afrika Dari Masa Kuno Sampai Modern. Surabaya: UNESA PRESS.

Ranuwiharjjo, Dahlan, "Revolusi, anti Imprealisme dan Pancasiala Institute for Transformation," Jakarta, 2001.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun