Mohon tunggu...
Naufal Tri Hutama
Naufal Tri Hutama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student in the History of Islamic Civilization program

Naufal Tri Hutama is a dedicated student in the History of Islamic Civilization program, currently in his seventh semester. He is passionate about exploring Islamic history and understanding the cultural and social structures that shaped it. His interests also include media and journalism (medpers), providing a unique perspective on historical events. Naufal is particularly focused on Sundanese culture for his portfolio in the Faculty of Adab and Humanities.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kebusukan FIFA - Sisi Gelap di Balik Kemegahan Sepak Bola

31 Juli 2024   07:08 Diperbarui: 31 Juli 2024   07:08 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama Infantino muncul dalam dokumen Panama Papers tahun 2016, yang mengungkapkan bahwa UEFA, tempat ia sebelumnya bekerja, telah melakukan transaksi dengan tokoh-tokoh yang kemudian didakwa dalam skandal korupsi FIFA. Infantino menyangkal terlibat secara pribadi dalam kesepakatan tersebut dan mengaku "terkejut" dengan laporan tersebut.

Infantino juga menuai kritik dalam penanganannya terhadap hak siar Piala Dunia Wanita 2023. Dia mengklaim bahwa tawaran yang rendah dari negara-negara besar merupakan penghinaan bagi wanita di seluruh dunia dan menganggap FIFA memiliki kewajiban moral dan hukum untuk menuntut lebih banyak uang.

Kritikus berpendapat bahwa FIFA justru menciptakan masalah ini sendiri dan seharusnya menginvestasikan uang dari tawaran gabungan sebelumnya ke dalam sepak bola wanita.

Di samping itu, komentar Infantino sering kali memicu kemarahan publik. Misalnya, dalam pidato menjelang final Piala Dunia Wanita 2023, Infantino mengatakan bahwa wanita harus "memilih pertempuran mereka" dan bahwa dia tidak bisa "memberikan tekanan" lebih banyak pada badan sepak bola nasional untuk meningkatkan investasi di sepak bola wanita. Komentar ini dipandang meremehkan dan menimbulkan reaksi keras dari berbagai kalangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun