Mohon tunggu...
Naufal Nabilludin
Naufal Nabilludin Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Ternyata mikir itu lebih susah dari pada dapet ranking

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Politik: Realitas Pesta Demokrasi

2 Oktober 2021   08:15 Diperbarui: 2 Oktober 2021   08:23 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tapi sebenernya berapa sih gaji kades itu, sampe cakades berani ngeluarin modal gede, sampe nekat jual mobil sama tanah" Tanya Pak Mukhlis

"Yang pasti gaji nya kades, lebih besar dari penghasilan warkop saya sih" celetuk Bi Ijah

"Walaupun kecil Khlis, tapi kades itu punya wewenang dalam banyak hal, terutama soal perizinan dan lain-lain. Penghasilan kades bukan cuma dari gaji dan tunjungan tapi ada dari yang lain-lain juga, Nah disitu kades bisa balik modal" Jawab pak Doyok

Mamat yang masih kebingungan dengan tanggapan pak Doyok sebelumnya dibuat tambah binggung dengan jawaban pak Doyok perihal penghasilan kades. Pasalnya yang ia tau, money politics is a mother of corruption. Politik uang itu akar dari korupsi. Dan pak Doyok secara sadar mengetahui kalau para kades yang akan ia pilih punya kemungkinan untuk korupsi.

"Belajar politik di kuliah aja bikin pusing, ditambah realita ini bikin tambah pusing" Ucap Mamat dalam hatinya

"Setau saya ya pak, bi, dalam demokrasi, rakyatlah yang berhak menuntut pertanggungjawaban pemimpin. Tapi, kalau calon pemimpin beli suara, kita sebagai pemilih yang justru dimintai pertanggungjawabannya, karena kita mau menukar mandat demokratis dengan sembako dan uang yang gak seberapa" Mamat mencoba menjawab pertanyaan

"Jadi kalau kades yang kita pilih korupsi atau melalukakan kesalahan, kita gak bisa minta pertanggungjawaban beliau dong Mat? Karena suara kita sudah dibeli" ujar pak Mukhlis


"Bener tuh pak Mukhlis, rakyat atau warga tidak lagi memiliki kedaulatan penuh atas suara dan partisipasi nya dalam sebuah pagelaran politik karena suaranya sudah dibeli"

"politik uang itu adalah the mother of corruption, artinya politik uang itu akar dari korupsi. Sangat besar potensi nya untuk korupsi. Mau gimana pun juga, kades akan berpikir bagaimana cara balik modal terlebih dahalu dibanding bagaimana mensejahterakan warga. Jadi jangan kaget kalau nanti ada bantuan dari pemerintah disunat sama pihak desa" tambah Mamat


"Alah kamu Mat, omongan kamu terlalu ribet. Kalau kades nya korupsi ya salah kades nya dong. Dosa juga dosa yang melalukan korupsi. Saya sebagai warga, cuma mau ikut memeriahkan pesta demokrasi ini aja "

"Lagian lumayan juga karena ada pesta demokrasi ini, cakades setiap minggu buat acara silaturahmi dan makan-makan. Kadang dikasih amplop juga. Kan lumayan Mat, bibi gak perlu masak dan ada tambahan buat belanja" Tambah Bi Ijah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun