Mohon tunggu...
Naufal Al Zahra
Naufal Al Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP UNSIL

Dari Sumedang untuk Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kritik-Kritik Tajam Tuan A Hassan

19 April 2022   21:35 Diperbarui: 19 April 2022   21:51 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tuan A. Hassan berada di tengah, (Sumber gambar: Instagram/aldyistanzia)

"Dalam masa kabinet Natsir beberapa ulama diundang ke Jakarta buat memikirkan bagaimana membereskan urusan D.I (Darul Islam). Diambil keputusan sementara bahwa ulama membikin satu surat ajakan.

Pembikinan surat itu diserahkan kepada salah seorang dari yang hadir. Besok malam dibacakan surat itu, bunyinya antara lain:

".....Kami kaum Muslimin di kota-kota terus menerus bekerja buat mendapatkan negara Islam dengan jalan yang tidak melanggar undang-undang negeri. Kalau kamu mau turun dari gunung-gunung dan bersatu dengan kami, niscaya lebih lekas tercapai maksud itu..."

Tuan Abd Wahid Hasyim: "Jangan terlalu ditegaskam usaha kita itu.'

Penulis surat itu: "Apakah usaha kita hendak mendapatkan negara Islam itu satu rahasia?"

A. W. Hasyim: "Tidak! Tetapi walaupun begitu janganlah begitu". (yakni, walaupun orang tau usaha kita janganlah kita tegaskan)

Ini satu dari tanda-tanda bahwa kita penakut, tidak berani membuka walaupun barang yang sudah terbuka!"

Dengan melihat uraian di atas, tampak bahwa sesungguhnya kritik-kritik A. Hassan mengandung hantaman yang cukup keras bila dirasakan pada zamannya. Tak kenal siapa kawan maupun lawan, selama dipandangnya tak sesuai dengan idealisme Islam, A. Hassan tak gentar melancarkan kritik demi kebaikan pihak yang dimaksud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun