Mohon tunggu...
Naufal Al Rafsanjani
Naufal Al Rafsanjani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Writing Enthusiast

Hidup adalah untaian makna dari kata yang ditulis oleh semesta

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hak Angket DPR: Ramai Suaranya, Ilusi Tindakannya

24 Februari 2024   05:00 Diperbarui: 24 Februari 2024   05:21 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya, hal yang serupa juga dilontarkan oleh Ahmad Sahroni, Bendahara Umum Partai Nasdem bahwa ucapan mengenai (dukungan terhadap hak angket) baru keluar dari pasangan calon, tapi belum keluar dari Ketua Umum Partai Nasdem sehingga hal ini masih menjadi suatu hal yang perlu dibahas lebih lanjut.

Selain itu, Ahmad Sahroni menegaskan bahwa pada dasarnya posisi Anies dan Partai Nasdem sejalan tinggal menunggu hal yang menjadi keputusan dari Tim Pemenangan.

Hak Angket DPR: Ramai Suaranya, Ilusi Tindakannya

KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA 
KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA 

Menarik untuk melihat kelanjutan realisasi dari wacana hak angket yang mulanya didorong oleh Ganjar Pranowo yang kemudian mendapatkan respons positif dari kubu koalisi perubahan.

Banyak pengamat yang menilai bahwa wacana itu adalah bagian dari "gertakan politik" saja. Adapula yang mengatakan bahwa pengguliran hak angket ini justru akan membuat suasana menjadi riuh dan gaduh.

Di sisi lain kubu yang mendukung gerakan ini mengatakan bahwa gerakan ini bukan lagi menyoalkan soal menang dan kalah apalagi untuk membatalkan kemenangan, melainkan gerakan ini bertujuan untuk mengembalikan kembali nilai-nilai bernegara yang dianggap sudah menyimpang.

Lantas kalau Kompasianers, berada pada posisi yang mendukung atau tidak nih?

Bila hal ini realisasi, maka bulan Maret nanti akan menjadi bulan yang cukup ditunggu-tunggu banyak orang sekaitan dengan kelanjutan dari kisah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun