Mohon tunggu...
Nathania Zagita Putri
Nathania Zagita Putri Mohon Tunggu... Dokter - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Angkatan 2022

Halo! Selamat datang di akun kompasiana gue. Di sini gue bakal upload hal-hal yang seru dan menarik untuk dibahas. So, welcome!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ternyata Makanan Cepat Saji dapat Meningkatkan Resiko Hipertensi, Loh?!

3 Oktober 2023   11:59 Diperbarui: 3 Oktober 2023   12:01 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Makanan cepat saji, juga dikenal sebagai makanan siap saji telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang di seluruh dunia. Makanan cepat saji menawarkan kenyamanan dan kecepatan dalam mempersiapkan makanan, tetapi sering kali berdampak negatif pada kesehatan. Salah satu resiko kesehatan yang berkaitan dengan konsumsi makanan cepat saji adalah peningkatan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. 

Hipertensi adalah kondisi medis yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dalam arteri. Penyakit ini merupakan masalah kesehatan yang terjadi di seluruh dunia dan sering disebut sebagai silent killer karena tekanan darah tinggi pada umumnya tidak menunjukkan gejala apa pun dan akan menjadi serius jika sudah mencapai tingkat yang parah. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko hipertensi, antara lain: riwayat keluarga, kebiasaan merokok, asupan makanan berlemak, kurang aktivitas fisik, dan asupan natrium yang tinggi (Saputra & Anam, 2016).

Dalam jangka panjang, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, gangguan ginjal, bahkan kematian. Makanan cepat saji diketahui mengandung banyak garam, lemak trans, dan kalori yang tinggi. Konsumsi makanan ini secara rutin dapat menyebabkan peningkatan berat badan, kenaikan kolesterol jahat (LDL), serta peningkatan tekanan darah.

Salah satu faktor utama yang berkontribusi pada risiko hipertensi adalah kandungan garam dalam makanan cepat saji. Banyak makanan cepat saji mengandung sodium dalam jumlah yang sangat tinggi. Asupan garam berlebih dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah karena air terperangkap dalam pembuluh darah. Pembuluh darah yang lebih sempit menyebabkan tekanan darah meningkat secara signifikan (Prihatini & Julianti, 2017); (Rahajeng, 2016). Konsumsi makanan cepat saji yang kaya garam juga dapat merusak fungsi ginjal dan menghambat ekskresi kelebihan garam dari tubuh. Hal-hal inilah yang dapat memperburuk tekanan darah tinggi. 

Selain kandungan garamnya yang tinggi, makanan cepat saji juga sering kali tinggi lemak trans dan kalori. Lemak trans adalah lemak yang dihasilkan dari proses hidrogenasi minyak nabati, dan dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) sekaligus menurunkan kolesterol baik (HDL). Lemak trans juga diketahui dapat merusak pembuluh darah, menimbulkan radang, dan memiliki efek buruk pada fungsi jantung. Makanan cepat saji yang tinggi lemak trans dan kalori sering kali dikaitkan dengan peningkatan berat badan dan obesitas, dimana hal tersebut merupakan faktor risiko utama dalam pengembangan hipertensi (Hutagalung, 2021). 

Di bawah ini adalah contoh-contoh makanan lainnya yang dapat meningkatkan resiko hipertensi 


Penting untuk memiliki gaya hidup yang lebih sehat agar dapat mengurangi resiko hipertensi. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko hipertensi : 

1. Kurangi konsumsi makanan cepat saji: Cobalah untuk mengurangi atau menghindari makanan cepat saji secara keseluruhan. Pilihlah makanan yang lebih sehat seperti buah-buahan, sayuran, sumber protein yang rendah lemak, dan biji-bijian. 

2. Perhatikan kandungan garam: Baca label makanan dan pilih makanan yang rendah garam. Kurangi penggunaan garam dalam masakan dan pilih rempah-rempah dan bumbu lainnya untuk memberikan rasa pada makanan. 

3. Pilih makanan yang rendah lemak: Kurangi konsumsi makanan yang digoreng atau berlemak tinggi 

4. Lakukan olahraga secara teratur: Olahraga adalah bagian penting dalam menjaga tekanan darah normal. Lakukan aktivitas fisik yang cukup seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau melakukan latihan kardio setidaknya 30 menit setiap hari. 

5. Menjaga pola makan seimbang: Makan makanan seimbang yang kaya akan nutrisi dan rendah lemak jenuh. Asupan makanan berserat seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian juga penting dalam mengatur tekanan darah. 

Dapat disimpulkan bahwa makanan cepat saji cenderung meningkatkan resiko hipertensi karena kandungan garam yang tinggi, lemak trans, dan kalori. Penting untuk mengurangi konsumsi makanan berlemak dan menggantinya dengan makanan yang mengandung protein rendah lemak serta menjaga pola hidup sehat dengan berolahraga. Dengan melakukan langkah-langkah di atas, kami berharap dapat mengurangi resiko dan komplikasi hipertensi.

Referensi :  

1. Hutagalung, M. S. (2021). Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Stroke dan Tentang Hipertensi Sebagai Faktor Risiko Stroke: Panduan Lengkap Stroke. 

2. Nusamedia. Perbedaan Lemak Jenuh dan Lemak Trans. 2023, hellosehat.com diakses 15 Sep. 2023.  

3. Perbedaan Lemak Jenuh dan Lemak Trans. 2023, hellosehat.com diakses 15 Sep. 2023. Rahajeng, E., Kristanti, D., & Kusumawardani, N. (2016). Perbedaan Laju Kecepatan Terjadinya Hipertensi Menurut Konsumsi Natrium [Studi Kohort Prospektif Di Kota Bogor, Jawa Barat, Indonesia](the Incidence Rate Difference of Hypertension According to Sodium Consumption [a Prospective Cohort Study in Bogor Cit. Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research), 39(1), 45-53. 

4. Saputra, O., & Anam, K. (2016). Gaya hidup sebagai faktor risiko hipertensi pada masyarakat pesisir pantai. Jurnal Majority, 5(3), 118-123 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun