Makanan cepat saji, juga dikenal sebagai makanan siap saji telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang di seluruh dunia. Makanan cepat saji menawarkan kenyamanan dan kecepatan dalam mempersiapkan makanan, tetapi sering kali berdampak negatif pada kesehatan. Salah satu resiko kesehatan yang berkaitan dengan konsumsi makanan cepat saji adalah peningkatan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi.Â
Hipertensi adalah kondisi medis yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dalam arteri. Penyakit ini merupakan masalah kesehatan yang terjadi di seluruh dunia dan sering disebut sebagai silent killer karena tekanan darah tinggi pada umumnya tidak menunjukkan gejala apa pun dan akan menjadi serius jika sudah mencapai tingkat yang parah. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko hipertensi, antara lain: riwayat keluarga, kebiasaan merokok, asupan makanan berlemak, kurang aktivitas fisik, dan asupan natrium yang tinggi (Saputra & Anam, 2016).
Dalam jangka panjang, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, gangguan ginjal, bahkan kematian. Makanan cepat saji diketahui mengandung banyak garam, lemak trans, dan kalori yang tinggi. Konsumsi makanan ini secara rutin dapat menyebabkan peningkatan berat badan, kenaikan kolesterol jahat (LDL), serta peningkatan tekanan darah.
Salah satu faktor utama yang berkontribusi pada risiko hipertensi adalah kandungan garam dalam makanan cepat saji. Banyak makanan cepat saji mengandung sodium dalam jumlah yang sangat tinggi. Asupan garam berlebih dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah karena air terperangkap dalam pembuluh darah. Pembuluh darah yang lebih sempit menyebabkan tekanan darah meningkat secara signifikan (Prihatini & Julianti, 2017); (Rahajeng, 2016). Konsumsi makanan cepat saji yang kaya garam juga dapat merusak fungsi ginjal dan menghambat ekskresi kelebihan garam dari tubuh. Hal-hal inilah yang dapat memperburuk tekanan darah tinggi.Â
Selain kandungan garamnya yang tinggi, makanan cepat saji juga sering kali tinggi lemak trans dan kalori. Lemak trans adalah lemak yang dihasilkan dari proses hidrogenasi minyak nabati, dan dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) sekaligus menurunkan kolesterol baik (HDL). Lemak trans juga diketahui dapat merusak pembuluh darah, menimbulkan radang, dan memiliki efek buruk pada fungsi jantung. Makanan cepat saji yang tinggi lemak trans dan kalori sering kali dikaitkan dengan peningkatan berat badan dan obesitas, dimana hal tersebut merupakan faktor risiko utama dalam pengembangan hipertensi (Hutagalung, 2021).Â
Di bawah ini adalah contoh-contoh makanan lainnya yang dapat meningkatkan resiko hipertensiÂ
Penting untuk memiliki gaya hidup yang lebih sehat agar dapat mengurangi resiko hipertensi. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko hipertensi :Â
1. Kurangi konsumsi makanan cepat saji: Cobalah untuk mengurangi atau menghindari makanan cepat saji secara keseluruhan. Pilihlah makanan yang lebih sehat seperti buah-buahan, sayuran, sumber protein yang rendah lemak, dan biji-bijian.Â
2. Perhatikan kandungan garam: Baca label makanan dan pilih makanan yang rendah garam. Kurangi penggunaan garam dalam masakan dan pilih rempah-rempah dan bumbu lainnya untuk memberikan rasa pada makanan.Â
3. Pilih makanan yang rendah lemak: Kurangi konsumsi makanan yang digoreng atau berlemak tinggiÂ