Mohon tunggu...
Nathania aghata Tambunan
Nathania aghata Tambunan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya membaca, biasa saya membaca buku atau artikel atau juga jurnal praktikum untuk menambah wawasan saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kalor Pembakaran Deret Normal Alkohol (KIMFIS)

6 November 2023   23:04 Diperbarui: 6 November 2023   23:13 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kalor pembakaran suatu zat yaitu jumlah kalor yang dihasilkan jika suatu molekul zat tersebut direaksikan dengan oksigen dalam suhu yang tinggi secara sempurna. Kalor pembakaran zat organik dinyatakan sebagai banyaknya kalor yang dihasilkan untuk mengoksidasi zat organik menjadi gas CO2 dan H2O untuk senyawa yang mengandung C, H dan O sedangkan untuk zat organik yang mengandung N maka akan menghasilkan gas N2.  

Salah satu contoh senyawa organik yang dapat dioksidasi dan menghasilkan kalor adalah senyawa golongan alkohol. Alkohol normal dengan rantai alkil pendek sangat efektif sebagai bahan bakar alternatif. Reaksi oksidasi alkohol dengan oksigen menjadi udara dan gas CO2 akan menghasilkan tenaga. 

Besarnya kalor yang dihasilkan menjadi udara dan gas CO2 akan menghasilkan tenaga. Besarnya kalor yang dihasilkan pada pembakaran alkohol menjadi unsur-unsurnya dan kemudian dari unsur-unsur tersebut dengan oksigen terbentuk H2O dan CO2 dapat ditentukan.

Deret normal alkohol adalah deret dari bentuk alkohol yang tidak mempunyai rantai samping sama sekali, jadi semua alkohol ini merupakan alkohol primer yang tidak memiliki rantai samping, misalnya metanol, etanol, propanol, butanol, pentanol, dan seterusnya.
Kalor reaksi pembakaran dapat ditentukan. 

Jika kalor pembakaran negatif (delta H negatif) berarti untuk membentuk zat tersebut akan mengeluarkan energi atau panas sehingga pada pembakaran alkohol akan menghasilkan banyak energi. Makin panjang rantai CH2 semakin besar kalor pembakarannya, dengan satu peningkatan tenaga yang seimbang.

Besarnya entalphi pembakaran deret normal alkohol dapat ditentukan dengan menggunakan azas black yang menyatakan bahwa jumlah kalor yang dihasilkan sama dengan jumlah kalor yang diserap.

Kalor pembakaran suatu zat yaitu jumlah kalor yang dihasilkan apabila suatu molekul zat tersebut direaksikan dengan oksigen dalam suhu yang tinggi suatu molekul zat tersebut secara sempurna. Kalor pembakaran zat organic dinyatakan sebagai banyaknya kalor yang dihasilkan untuk mengoksidasi zat organic menjadi gas CO2 dan H2O untuk senyawa yang mengandung C, H dan O sedangkan untuk zat organic yang mengandung N maka akan menghasilkan gas N2.

Kalor pembakaran suatu zat adalah kalor yang dibebaskan apabila suatu zat dibakar sempurna dengan menggunakan oksigen. Dalam hal pembakaran alkohol dibakar sempurna dengan menggunakan oksigen. Dalam hal pembakaran alkohol dengan oksigen maka akan terjadi pemecahan alkohol membentuk CO2 dan air yang disertai dengan pembebasan kalor. 

Salah  satu  contoh  senyawa  organik  yang  dapat  dioksidasi  dan menghasilkan kalor adalah senyawa golongan alkohol. Normal alkohol dengan menghasilkan kalor adalah senyawa golongan alkohol. Normal alkohol denganrantai alkil pendek sangat efektif sebagai bahan bakar alternative. Reaksi oksidasirantai alkil pendek sangat efektif sebagai bahan bakar alternative. Reaksi oksidasi alkohol  dengan  oksigen  menjadi  air  dan  gas  CO alkohol  dengan  oksigen  menjadi  air  dan  gas  CO2 akan  menghasilkan  tenaga.  

Kalor reaksi pembakaran dapat ditentukan. Jika kalor pembakaran negative(delta H negative) berarti untuk membentuk zat tersebut akan dikeluarkan tenaga(delta H negative) berarti untuk membentuk zat tersebut akan dikeluarkan tenaga atau panas sehingga pada pembakaran alkohol akan menghasilkan banyak tenaga. Makin  panjang  rantai  CH2 semakin  besar  kalor  pembakarannya dengan  satu kenaikan tenaga yang seimbang. 

Besarnya  entalphi  pembakaran  deret  normal  alkohol  dapat  ditentukan dengan  menggunakan  azas  black  yang  menyatakan  bahwa  jumlah  kalor  yang dihasilkan sama dengan jumlah kalor yang diserap. Etanol merupakan zat cair, tidak berwarna, berbau spesifik, mudah terbakardan  menguap,  dapat  bercampur  dalam  air  dengan  segala  perbandingan.  Secara garis besar penggunaan etanol adalah : Sebagai pelarut untuk zat organik maupunan organik, bahan dasar industri asam cuka, ester, spirtus, asetaldehid, antiseptikan organik, bahan dasar industri asam cuka, ester, spirtus, asetaldehid, antiseptiktopical dan sebagai bahan baku pembuatan eter dan etil ester.

Kalor pembakaran deret normal alkohol adalah jumlah energi yang dilepaskan saat alkohol tersebut terbakar secara sempurna. Kalor pembakaran dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:
Kalor Pembakaran = Massa alkohol Kalor pembakaran spesifik alkohol

Di mana:
- Massa alkohol adalah massa alkohol yang terbakar.
- Kalor pembakaran spesifik alkohol adalah jumlah energi yang dilepaskan saat 1 gram alkohol terbakar.

Reaksi pembakaran alkohol adalah reaksi eksoterm, yang berarti reaksi ini melepaskan kalor.

Untuk deret normal alkohol, contohnya adalah metanol (CH3OH), etanol (C2H5OH), propanol (C3H7OH), dan butanol (C4H9OH). Setiap alkohol dalam deret ini memiliki rumus molekul yang berbeda, sehingga memiliki kalor pembakaran spesifik yang berbeda pula.

Untuk menentukan kalor pembakaran deret normal alkohol, dapat dilakukan dengan melakukan percobaan yang bertujuan untuk mengukur jumlah kalor yang dilepaskan saat alkohol terbakar secara sempurna. Percobaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan kalorimeter dan mengukur perubahan suhu yang terjadi selama pembakaran alkohol

Contoh Perhitungan Kalor Pembakaran Deret Normal Alkohol

Misalnya, kita ingin menghitung kalor pembakaran etanol (C2H5OH). Kalor pembakaran spesifik etanol adalah sekitar 30 kJ/g.

Jika kita memiliki 1 gram etanol, maka kalor pembakaran etanol dapat dihitung sebagai berikut:

Kalor Pembakaran Etanol = 1 gram 30 kJ/g = 30 kJ

Jadi, jika kita membakar 1 gram etanol, akan dilepaskan sekitar 30 kJ energi.

Perhitungan serupa dapat dilakukan untuk alkohol lain dalam deret normal alkohol.

Kalor pembakaran deret normal alkohol dapat dihitung menggunakan hukum Hess atau menggunakan tabel data kalor pembakaran**. Hukum Hess menyatakan bahwa perubahan entalpi total dari suatu reaksi kimia adalah jumlah dari perubahan entalpi dari reaksi-reaksi yang terlibat dalam reaksi tersebut. Dalam hal ini, perubahan entalpi pembakaran alkohol dalam deret normal dapat dihitung dengan mengurangi perubahan entalpi pembentukan produk samping (CO2 dan H2O) dari perubahan entalpi pembentukan alkohol.

kalor pembakaran deret normal alkohol menjelaskan tentang jumlah energi yang dilepaskan saat alkohol dalam deret normal terbakar secara sempurna. Kalor pembakaran dapat dihitung menggunakan persamaan yang melibatkan massa alkohol dan kalor pembakaran spesifik alkohol. Percobaan dapat dilakukan untuk mengukur kalor pembakaran deret normal alkohol dengan menggunakan kalorimeter dan mengukur perubahan suhu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun