Indonesia sebagai sebuah negara memiliki keberagaman budaya, bahasa, agama, dan suku yang sangat kaya. Sebagai negeri lautan yang ditaburi oleh pulau-pulau (archipelago), Indonesia terletak di antara dua benua yaitu Asia dan Australia serta dua samudra yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.Â
Sebagai negara archipelago, Indonesia memiliki keanekaragaman budaya, bahasa, dan adat istiadat yang melimpah. Semua itu dipersatukan dalam sebuah ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Â
Yang mempersatukan Indonesia adalah pengalaman ketertindasan, ketidakadilan yang diderita bersama, dan penghinaan bahwa orang asing menjadi tuan di negeri sendiri selama ratusan tahun.Â
Dalam pengalaman ketertindasan bersama, rakyat mulai menyadari harkat kemanusiaan. Perjuangan untuk meraih kemerdekaan pada 1945 menjadi tonggak sejarah yang sangat penting dan mempersatukan rakyat dalam semangat nasionalisme.Â
Secara etimologi, kata Nusantara berasal dari bahasa Jawa Kuno yang terdiri dari dua kata, yaitu "nusa" yang berarti pulau dan "antara" yang berarti antara atau di antara. Nusantara memiliki arti kepulauan di antara atau tengah-tengah. Salah satu warisan dari jenius Nusantara adalah Pancasila.Â
Jenius Nusantara merefleksikan sifat laut, yang memiliki makna menyerap tanpa mengotori lingkungannya, dan mampu menampung segala keragaman jenis dan ukuran.Â
Istilah ini juga melambangkan kesatuan bangsa dan keberagaman budaya indonesia yang kaya dan bervariasi di berbagai wilayah. Jenius nusantara juga merefleksikan sifat tanah yang subur.
 Sifat tanah yang subur, memudahkan segala hal yang di tanam untuk tumbuh. Makna dari konsep diatas, jenius nusantara adalah kesanggupan untuk menerima dan menumbuhkan. Di sini, apa pun budaya dan ideologi yang masuk, sejauh dapat dicerna oleh sistem sosial dan tata nilai setempat, dapat berkembang secara berkelanjutan.Â
Indonesia adalah satu-satunya negeri di muka bumi yang menyebut negerinya dengan "tanah air". Selama masih ada lautan yang bisa dilayari dan selama masih ada tanah yang bisa ditanami, selama itu pula masih ada harapan.Â
Salah satu landasan utama yang menjadi dasar negara Indonesia adalah Pancasila sebagai Weltanschauung (pandangan dunia), dasar statis yang mempersatukan sekaligus bintang penuntun (Leitstar) yang dinamis, yang mengarahkan bangsa dalam mencapai tujuannya, alat pemersatu Bangsa Indonesia dari sabang sampai ke merauke, dan satu dasar falsafah.Â
Oleh karena Pancasila adalah satu dasar falsafah, maka pancasila memiliki landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang kuat sebagai basis moralitas. Sesuai namanya "Pancasila" yang berarti "Lima sila", setiap sila memiliki aspek sejarah, akal sehat, dan aktualisasinya.Â