Sebagai agen of change
Sejenak kita kembali melirik sejarah pergerakan mahasiswa pada tahun 1998 orde baru rezim soeharto yang berkuasa selama 32 tahun  menjadi presiden, merupakan gerakan reformasi yang di pelopori mahasiswa pada masa itu.Â
Dalam resimnya  mengeluarkan kebijakan yang tidak pro rakyak  yaitu  mahalnya biaya kebutuhan hidup  atau  kebutuhan ekonomi, adanya normalisasi orgnisasi  kemahasiswaan dalam kampus dan program kerja  mengenai TAMAN MINI INDAH INDONESIA (TMII) yang di kelola oleh istri soeharto. Keadaan ini menuntut mahasiswa pada saat itu untuk merubah masa kediktatoran ini dan memberikan sumbangsih arah perubahan bangsa.Â
Mahasiswa marah dan memikirkan cara untuk keluar dari permasalahan ini. Melalui gerakan yang bangunnya, mahasiswa mampu melengserkan sang Diktator dan tatanan kebangsaan mulai berubah yang sambut dengan hadirnya era reformasi.
Dari sepenggal sejarah pergerakan diatas memberikan gambaran kepada kita bahwa mahasiswa mampu menampilkan dirinya sebagai agen pembawa perubahan. Sejatinya sebagai kaum terpelajar dan miniatur masyarakat ideal, mahasiswa benar-benar dituntut untuk menjadi agen pembaharu dalam pembangunan bangsa. Mahasiswa tidak hanya menjadi penggagas perubahan tetapi lebih dar itu mahasiswa sendiri menjadi pelaku perubahan itu sendiri.Â
Dengan modal kekayaan intelektualnya dibarengi sikap kritis positif memampukan mahasiswa untuk menjadi tonggak perubahan bangsa kearah yang positif.
Sebagai iron stock
Sejak dilahirkan manusia dilengkapi dengan begitu banyak potensi dalam dirinya. Potensi inilah yang di gali dan dikembangkan dalam diri mahasiswa melalui proses akademisi kampus.Â
Melalui proses ini, mahasiswa sangat diharapkan memiliki kemampuan, keterampilan dan daya inovatif  agar kelak menjadi pemimpin siap pakai diamasyarakat. Untuk menjalankan fungsi ini, mahasiswa dituntut untuk terus memperkaya diri tidak saja dengan tuntutan akademik semata, tetapi juga memperkaya diri akan pengetahuan kemasyarakatan dibarengi softskill yang handal.
Dengan segala kemampuan yang ditempa melaui kehidupan kampus baik melalui proses akademik maupun proses sosial organisasi kampus, mahasiswa sangat diharapkan menjadi pemimpin menggantikan generasi sebelumnya dan tentunya kepemimpinan yang dimaksudkan harus lebih baik dari sebelumnya.Â
Menjadi mahasiswa tidak hanya mendengarkan dosen ceramah melulu tetapi mahasiswa juga harus proaktif untuk mengembangkan jiwa kepemiminannya agar menjawabi tuntuta perubahan bangsa ini. Tetapi yang perlu diingat bahwa antara proses perkuliahan dan pengembangan wawasan sosial melalui organisasi harus berjalan seimbang.